Menteri BUMN Erick Thohir menyebut pandemi covid-19 menjadi anugerah bagi BUMN. Ia menyebut pandemi telah membangunkan BUMN dari 'tidur' yang berkepanjangan.
Erick mengatakan anugerah ini muncul karena pandemi mempercepat proses transformasi model bisnis BUMN yang selama ini secara fundamental telah menjegal mereka menjadi perusahaan yang menguntungkan atau berdaya saing tinggi.
"Dengan covid ini merubah semua bisnis model yang terjadi, ini percepatan yang luar biasa. Kalau saya bilang ini anugerah buat kita semua bahwa Indonesia dibangunkan dari tidur," ucap Erick pada peluncuran buku Akhlak Untuk Negeri, Rabu (6/1).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Erick mengatakan perubahan itu terjadi karena pandemi telah menghambat mobilitas masyarakat. Dari hambatan itulah, peluang BUMN muncul.
BUMN turut ambil andil dalam percepatan digitalisasi dan adopsi digital. Tak hanya itu, pandemi juga ia sebut telah membangunkan kesadaran BUMN soal pasar pasar besar dimiliki Indonesia.
Selama berlangsungnya pandemi yang membuat akses globalisasi terhambat, BUMN masih bisa berkiprah. Itu berkat populasi Indonesia yang jumlahnya hampir 270 juta orang.
Tak hanya didukung populasi, BUMN kata Erick juga mendapatkan dukungan dari SDA Indonesia yang melimpah.
"Uang bisa dicari, teknologi bisa dicari tapi mempunyai pasar dan sumber daya alam, ini dikasih anugerah oleh Allah yang tidak bisa digantikan," lanjut dia.
Erick mengakui, SDA dan populasi besar saja tidak cukup. Menurutnya,pilar penting yang masih hilang adalah kemauan dari orang-orang yang menjalankan bisnis negara.
Sumber daya manusia (human capital), menurut dia, menjadi kunci dari keberhasilan suatu sistem. Percuma, kata Erick, jika sistem di dalam BUMN telah diubah namun mereka yang menjalankan masih memiliki pola pikir lama.
"Yang terakhir human capital. Inilah kenapa human capital jadi kunci memutar roda-roda yang ada dan percuma bongkar sistem, percuma restrukturisasi tanpa human capital yang baik," tutur dia.