Director and Chief Operating Officer PT Indosat Tbk Vikram Sinha mengungkap telah mengantongi dukungan pemerintah terhadap nota kesepahaman (memorandum of understanding/MoU) antara perusahaannya dengan PT Hutchison 3 Indonesia untuk mengkaji potensi penggabungan usaha.
Pasalnya meski MoU tersebut tak bersifat mengikat, rencana merger yang telah diinisiasi tersebut dipandang baik bagi industri telekomunikasi di Indonesia.
"MoU ini bersifat tidak mengikat dan saat ini bagi manajemen bisnis berjalan seperti biasa, namun kami juga sangat senang mendengar bahwa pemerintah meng-endorse kemungkinan ini yang juga sangat baik bagi pertumbuhan keseluruhan telekomunikasi industri di Indonesia," ucapnya dalam paparan publik yang digelar secara virtual, Selasa (12/1).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Seperti diketahui penandatanganan, akhir Desember lalu, penandatanganan MoU tersebut dilakukan oleh perusahaan induk mereka masing-masing, yaitu Ooredoo QPSC dan CK Hutchison Holdings Limited. Ini merupakan tahap awal untuk menilai potensi dari transaksi merger kedua perusahaan.
Vikram juga menyampaikan sampai saat ini MoU tersebut belum berdampak apa pun terhadap bisnis perusahaan.
"Saat ini manajemen tetap fokus pada pertumbuhan dan strategi yang sudah disiapkan sebelumnya," imbuhnya.
Perusahaan dalam enam kuartal terakhir telah membukukan pertumbuhan sangat signifikan dikarenakan peningkatan jaringan serta penawaran produk yang lebih sederhana dan relevan kepada pelanggan.
"Tahun lalu kami menghentikan penawaran produk unlimited salah satunya karena keinginan kebutuhan konsumen untuk produk yang simple dan transparan. Kami juga melihat banyaknya potensi di space digital sehingga tapi juga akan terus berinvestasi dalam aspek tersebut," tuturnya.
Di samping itu ia juga memastikan strategi perseroan yang telah ditetapkan dalam 3 tahun terakhir masih on the track. "Kami akan terus konsisten untuk memastikan pertumbuhan perseroan berada pada jalur trajectory yang sudah diumumkan pada 6 kuartal terakhir," jelasnya.
Saham ISAT meroket 123 persen dalam satu bulan terakhir usai isu merger dengan Tri merebak. Hingga saat ini saham ISAT masih kena suspensi BEI usai harga melonjak dengan tidak wajar.