CEO PT Bukalapak.com Rachmat Kaimuddin angkat suara soal kabar terkait rencana merger PT Gojek Indonesia dan PT Tokopedia. Menurut dia, keputusan konsolidasi ibarat bertemu dengan jodoh.
"Kalau ada jodoh yang cocok, we'll see when we get there," ujar Rachmat dalam Temu Virtual Editor, Rabu (6/1).
Bukalapak sendiri, sambung Rachmat, masih percaya untuk menjalankan rencana bisnis perusahaan secara berdikari (stand alone).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami pertama harus selalu berusaha menjalankan misi dan berusaha untuk bisa berdikari, berusaha secara stand alone dengan fokus untuk tumbuh, menjalankan misi, profitability," terangnya.
Tahun lalu, Bukalapak mendapatkan suntikan dana dari sejumlah investor untuk mengembangkan bisnis online.
Salah satu yang terbesar adalah dari Microsoft senilai US$100 juta atau sekitar Rp1,4 triliun. Investasi ini merupakan bagian dari investasi senilai US$2,5 miliar hingga US$3 miliar.
Kabar merger antara Gojek Indonesia dan Tokopedia mulanya berhembus dari pemberitaan Bloomberg. Isu ini berhembus jelang rencana penawaran saham perdana (Initial Public Offering/IPO) Tokopedia di bursa saham.
Lihat juga:Grup MNC Caplok Broker Saham di Wall Street |
Menurut pemberitaan, kedua perusahaan rintisan (start-up) tengah menggelar diskusi terkait merger dan akan merealisasikannya dalam beberapa bulan ke depan.
Rencana ini disebutkan sudah menjadi pertimbangan kedua perusahaan sejak 2018. Kabarnya, merger kemungkinan bakal dilakukan dalam beberapa bulan ke depan.
Apabila bergabung, nilai perusahaan yang terkenal dengan bisnis ojek online dan e-commerce itu diperkirakan tembus US$25 miliar atau Rp347,5 triliun.
CNNIndonesia.com sudah berusaha mengonfirmasi hal ini kepada manajemen kedua perusahaan. Namun, keduanya tidak membenarkan kabar tersebut.
"Kami tidak dapat memberikan komentar terhadap rumor dan spekulasi di pasar," kata Chief Corporate Affairs Gojek Nila Marita saat dikonfirmasi redaksi, Selasa (5/1).
Begitu juga dengan perwakilan manajemen Tokopedia. Kabar itu disebutnya juga sebagai rumor pasar.
"Kami tidak dapat memberikan komentar terhadap spekulasi dan rumor pasar," jelas perwakilan Tokopedia.