Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat Indonesia melakukan impor vaksin dari berbagai negara, mulai dari China, Hong Kong, Amerika Serikat, Belgia hingga Perancis pada Desember 2020. Namun, impor vaksin ini bukan hanya berupa vaksin untuk virus corona atau covid-19 saja.
Kepala BPS Suhariyanto mengatakan ada beberapa jenis vaksin yang diimpor Indonesia dari berbagai negara. Sayang, ia tidak merinci vaksin apa saja dan berapa volume serta nilainya.
"Dengan catatan ini vaksin gabungan, bukan hanya vaksin yang untuk covid-19 saja," ujar Suhariyanto saat rilis neraca perdagangan Indonesia periode Desember 2020 secara virtual, Jumat (15/1).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia mengatakan impor vaksin ini masuk ke tanah air dengan kode HS 300-332-090, meski berbeda-beda jenis vaksinnya.
Sebelumnya, pemerintah telah mendatangkan impor vaksin covid-19 dari Sinovac, perusahaan farmasi China. Impor vaksin dilakukan dalam tiga tahap.
Pertama, sebanyak 1,2 juta dosis vaksin jadi pada 6 Desember 2020. Kedua, sebanyak 1,8 juta dosis vaksin jadi pada 31 Desember 2020.
Ketiga, sebanyak 15 juta vaksin dalam bentuk bahan baku alias bulk pada 12 Januari 2021 lalu. Vaksin dalam bentuk jadi langsung didistribusikan untuk keperluan di pusat dan daerah.
Sementara vaksin dalam bentuk bahan baku dialirkan ke PT Bio Farma (Persero) untuk diolah menjadi vaksin jadi. Targetnya, 15 juta vaksin berbentuk bahan baku akan disulap menjadi 12 juta dosis vaksin siap pakai pada Februari 2021.
Pemerintah sendiri sudah memulai program vaksinasi covid-19 nasional. Hal ini ditandai dengan penyuntikan vaksin perdana ke Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada Rabu (13/1) kemarin.