Bank Syariah Indonesia Target Masuk Buku IV Pada 2022

CNN Indonesia
Selasa, 19 Jan 2021 18:17 WIB
Bank Syariah Indonesia menargetkan masuk ke dalam kelompok BUKU IV pada 2022 mendatang. Untuk mencapai target itu mereka akan melakukan rights issue.
Bank Syariah Indonesia menargetkan bisa masuk kelompok BUKU IV pada 2022 mendatang. Itu berarti, perusahaan harus memiliki modal inti minimal Rp30 triliun. (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto).
Jakarta, CNN Indonesia --

Direktur Utama Bank Syariah Indonesia (BSI) Hery Gunardi menargetkan perusahaan masuk kelompok bank umum kegiatan usaha (BUKU) IV pada 2022 mendatang. Itu berarti, perusahaan harus memiliki modal inti minimal Rp30 triliun tahun depan supaya target itu bisa tercapai.

Hery menyatakan untuk mencapai itu perusahaan akan menerbitkan rights issue. Nantinya, aksi korporasi itu diharapkan mendongkrak modal inti BSI.

"Diharapkan awal pada awal 22 kami perkirakan cita-cita tadi (menjadi bank BUKU IV) bisa dicapai," ujar Hery dalam Webinar: Ekonomi Syariah Indonesia 2021, Selasa (19/1).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ia menyatakan BSI adalah perusahaan yang dihasilkan atas merger atau penggabungan tiga perusahaan. Ketiga perusahaan tersebut adalah PT BRI Syariah, PT BNI Syariah, dan PT Bank Syariah Mandiri.

"Bergabungnya tiga bank ini nantinya modal inti akan mencapai Rp20,4 triliun," tutur Hery.

Sementara, Hery menyatakan total aset BSI nantinya sebesar Rp227,9 triliun. Jumlah karyawan diprediksi mencapai 20 ribu orang dengan 268 cabang dan 852 cabang pembantu.

"Jumlah cabang outlet nanti 1.200, jumlah nasabah 14 juta," imbuh Hery.

[Gambas:Video CNN]

Selanjutnya, Hery mengatakan pihaknya berencana untuk membangun eksistensi di Dubai. Perusahaan akan menjadi penjamin emisi penerbitan suku global senilai US$200 juta-US$300 juta per bulan.

"Lalu menjadi satu dari 10 besar bank syariah dunia dari segi kapitalisasi pasar," ucap Hery.

Sementara, Hery menyatakan BSI akan berada di peringkat ke-7 perbankan nasional dari segi aset. Hal ini jika dihitung dengan total aset per September 2020.

Dalam kesempatan yang sama, Deputi Keuangan dan Manajemen Risiko Kementerian BUMN Nawal Nelly menambahkan BSI akan menjadi salah satu top 10 bank syariah global. Itu berarti, BSI akan setara dengan Al Rajhi Bank di Arab Saudi dan Kuwait Finance House di Kuwait.

"Sekarang sudah masuk radar top 10 dengan merger ini," kata Nawal.

(aud/agt)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER