Survei BI, Korporasi Butuh Pembiayaan Tambahan untuk Bisnis

CNN Indonesia
Senin, 18 Jan 2021 14:32 WIB
Survei BI menyatakan korporasi, khususnya konstruksi dan perdagangan membutuhkan pembiayaan tambahan untuk mendukung operasional bisnis pada kuartal I 2020.
Survei BI mengungkap korporasi terutama yang bergerak di sektor industri pengolahan dan konstruksi butuh pembiayaan tambahan untuk mendukung operasional pada kuartal I 2021. Ilustrasi. (CNN Indonesia/Adhi Wicaksono).
Jakarta, CNN Indonesia --

Survei Bank Indonesia (BI) menyatakan korporasi membutuhkan pembiayaan tambahan untuk mendukung aktivitas operasional bisnis pada kuartal I 2021. Tambahan itu khususnya diperlukan oleh korporasi di sektor industri pengolahan, konstruksi, dan perdagangan.

Direktur Eksekutif sekaligus Kepala Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono mengatakan hal ini tercermin dari hasil survei bank sentral pada indikator Saldo Bersih Tertimbang (SBT) kebutuhan pembiayaan korporasi pada 3 bulan mendatang. 

"Saldo Bersih Tertimbang (SBT) kebutuhan pembiayaan korporasi pada 3 bulan mendatang (kuartal I 2021) sebesar 17,1 persen," ungkap Erwin dalam keterangan resmi, Senin (18/1).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut Erwin, hasil survei menyatakan pembiayaan korporasi tersebut sebagian direncanakan menggunakan kredit bank. Sisanya akan menggunakan dana perusahaan sendiri yang merupakan hasil penahanan laba.

Sebaliknya, pembiayaan rumah tangga pada 3 bulan dan 6 bulan mendatang justru terbatas. Khususnya pembiayaan yang diajukan ke bank umum.

"Dengan jenis pembiayaan yang diajukan mayoritas berupa kredit multi guna," imbuhnya.

[Gambas:Video CNN]

Sementara dari sisi penawaran perbankan, hasil survei BI memperkirakan penyaluran kredit baru akan mulai meningkat pada awal tahun ini. Hal ini terindikasi dari SBT perkiraan penyaluran kredit baru mencapai 53,1 persen pada Januari 2021.

Nilainya lebih tinggi dari 42,8 persen pada Desember 2020. Berdasarkan kelompok bank, peningkatan penyaluran kredit kemungkinan terjadi di bank umum syariah dan konvensional.

"Sementara berdasarkan jenis penggunaan peningkatan tertinggi terjadi pada KMK dan KPR," tandasnya.

(uli/agt)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER