Pemerintah Klaim Proyek DME Tekan Impor Elpiji 4,6 Juta Ton

CNN Indonesia
Rabu, 20 Jan 2021 09:25 WIB
Kementerian ESDM menyebut bila proyek DME sukses menekan impor elpiji hingga 4,6 juta ton pada 2025, maka impor periode itu akan tersisa 1,4 juta ton.
Kementerian ESDM menyebut bila proyek DME sukses menekan impor elpiji hingga 4,6 juta ton pada 2025, maka impor periode itu akan tersisa 1,4 juta ton. Ilustrasi elpiji. (ANTARA FOTO/Nova Wahyudi).
Jakarta, CNN Indonesia --

Kementerian ESDM mengungkapkan hilirisasi batu bara menjadi Dimethyl Ether (DME) dapat menekan impor elpiji atau LPG sebesar 4,6 juta ton hingga 2025 mendatang.

Menteri ESDM Arifin Tasrif mengatakan bila target tersebut dapat tercapai, berarti impor LPG pada 2025 nanti hanya tersisa 1,4 juta ton dari tahun lalu yang sebanyak 6 juta ton.

"Jadi, ke depannya saya rasa kita memang harus memikirkan kemandirian energi kita, memanfaatkan sumber-sumber daya yang ada di dalam negeri," imbuhnya dalam rapat bersama Komisi VII DPR RI, Selasa (19/1).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Saat ini, kata Arifin, PT Pertamina (Persero) dan PT Bukit Asam (Persero) tengah bekerja sama melakukan pengembangan DME dengan kapasitas 1,43 metrik ton per tahun.

Namun di luar itu, DME juga dapat dihasilkan dari optimalisasi produksi methanol perusahaan perjanjian karya pengusaha pertambangan batu bara (PKP2B).

"Konversi dari metanol ke DME ini hanya membutuhkan biaya investasi kecil. Jadi, kita masih punya cadangan untuk pengganti LPG ini," imbuhnya.

Selain diubah menjadi DME untuk pengganti LPG, kelebihan produksi methanol juga dapat dialihkan untuk substitusi produksi lainnya, seperti gasoline, olefindan untuk kebutuhan industri lainnya.

Perlu diketahui impor gasoline Indonesia sendiri mencapai 140 juta barel pada 2021. "Pengurangan defisit gasoline dapat dilakukan dengan pencampuran methanol dan atau alkohol (methanol-ethanol blending)," tandasnya.

[Gambas:Video CNN]



(hrf/bir)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER