Produsen mobil listrik Tesla Inc merilis daftar rantai pasok dalam laporan yang bertajuk Tesla Conflict Minerals Report. Laporan tersebut berisi nama-nama perusahaan smelter dari seluruh dunia yang masuk dalam rantai pasok Tesla.
Melansir dari dokumen tersebut, Kamis (21/1), terdapat beberapa nama perusahaan asal Indonesia, yakni PT Aneka Tambang Tbk (Antam) dan PT Timah Tbk. Keduanya sekaligus emiten di Bursa Efek Indonesia (BEI).
"Daftar fasilitas berikut adalah pabrik peleburan (smelter) atau pemurnian (refinery) yang berada dalam rantai pasok Tesla dan telah menyelesaikan program audit RMAP (Responsible Minerals Assurance Program) dan terdaftar sebagai pihak yang sesuai untuk praktik pengadaan yang bertanggung jawab," tulis Tesla dalam dokumen itu.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun, laporan tersebut dirilis pada periode 2019 lalu. Perusahaan yang berbasis di AS menyatakan mengajukan laporan secara berkala kepada otoritas bursa AS.
"Laporan ini telah diajukan ke Komisi Sekuritas dan Bursa AS untuk memenuhi periode pelaporan tahun kalender yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2019," terang Tesla.
Dalam laporan tersebut, perusahaan milik Elon Musk itu memasok sejumlah mineral dari berbagai negara.
Tesla memastikan sumber daya alam (SDA) itu bebas konflik Republik Demokratik Kongo (DRC), yang berarti bahwa mineral tersebut tidak menguntungkan kelompok bersenjata di Kongo atau negara yang berdampingan dengan konflik.
"Materi-materi ini dianggap bebas konflik, jika ditemukan tidak memberikan manfaat apapun bagi kelompok bersenjata di DRC atau negara-negara sekitarnya," terang Tesla.
Barang tambang itu meliputi, emas, timah, tantalum, tungsten, dan turunan dari produk tersebut.Dalam daftar perusahaan pemasok, Antam masuk dalam rantai pasok emas dengan nomor smelter CID001397.
Sedangkan, dua smelter, yakni Timah masuk dalam daftar itu, yakni Timah unit Kundur, Kepulauan Riau, dengan nomor smelter CID001477 dan Timah unit Muntok, Bangka Belitung, dengan nomor smelter CID001482.
Selain dua BUMN itu, ada sejumlah nama produsen timah asal Indonesia lainnya. Meliputi, PT Artha Cipta Langgeng, PT ATD Makmur Mandiri Jaya, PT Menara Cipta Mulia, PT Mitra Stania Prima, dan PT Refined Bangka Tin.
Sebelumnya, pemerintah sudah kerap berbicara mengenai kerja sama pembuatan baterai mobil listrik Tesla di Indonesia. Bahkan, Presiden Joko Widodo (Jokowi) pernah menelepon bos Tesla, Elon Musk, untuk menawarkan peluang investasi mobil listrik di Tanah Air.
Sementara itu, Menteri BUMN Erick Thohir mengaku akan menjajaki kerja sama pembangunan industri baterai listrik di Indonesia dengan Tesla.
"Insyaallah di Februari ini, saya akan membuka pembicaraan dengan Tesla untuk mengembangkan kerja sama ini," kata Erick dalam keterangan resmi.