Pemerintahan Presiden AS Joe Biden akan memprioritaskan investasi industri padat karya di dalam negeri dan infrastruktur sebelum memulai perjanjian perdagangan bebas baru.
Mengutip Reuters, Jumat (22/1), Calon Menteri Keuangan AS Janet Yellen mengatakan pemerintahan Biden juga akan meninjau kembali implementasi kesepakatan perdagangan fase 1 dengan China.
Namun, ia menyebut Washington berkomitmen untuk bekerja lebih erat dengan China.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Yellen menyatakan pihaknya akan melakukan peninjauan komprehensif terhadap seluruh kebijakan perdagangan AS terhadap China yang diatur oleh mantan presiden sebelumnya, yakni Donald Trump.
Hal ini termasuk kesepakatan perdagangan sementara Beijing yang diteken pada Januari 2020 lalu.
"Kami akan meninjau tarif AS di China dan berkonsultasi dengan sekutu kami. Kami tidak akan membuat perubahan sampai kami melakukan kedua hal ini," imbuh Ellen.
Kemudian, Yellen mengatakan Biden berencana untuk menaikkan tarif pajak perusahaan menjadi 28 persen.
Angka itu merupakan titik tengah dari tingkat sebelum 2017 dan angka itu masih di bawah tingkat yang telah ada selama beberapa dekade.
Sementara, kenaikan tarif pajak perusahaan juga akan dibarengi dengan investasi besar-besaran di AS. Dengan begitu, hal ini akan tetap menguntungkan bisnis di AS.
Yellen yang menjadi Calon Menteri Keuangan pertama yang menjabat sebagai anggota hukum Dewan Keamanan Nasional Gedung Putih berjanji untuk menindak jaringan pendanaan teroris. Ia juga akan meninjau ketat investasi asing dengan bantuan sekutu.
"Jika koordinasi seperti itu tidak berhasil, Departemen Keuangan harus siap mendesak negara lain untuk bergabung dengan kami dalam menargetkan teroris berbahaya dan mengekspos keterlibatan mereka jika diperlukan," kata Yellen.
Chad Brown, seorang rekan di Peterson Institute for International Economics, menyatakan jumlah pembelian barang-barang AS oleh China pada 2020 turun 42 persen dari komitmen yang dibuat Beijing dalam kesepakatan perdagangan fase 1.
"Sebagai bagian dari ulasannya, (Biden) akan berkonsultasi dengan sekutu untuk membangkitkan tekanan kolektif. Kami membutuhkan pendekatan yang benar-benar memberikan tekanan yang berarti bagi China," tulis Brown dalam risetnya.