Sri Mulyani: Joe Biden Bawa Harapan Pulihkan Ekonomi Dunia

CNN Indonesia
Kamis, 21 Jan 2021 17:24 WIB
Menteri Keuangan Sri Mulyani menyatakan pelantikan Presiden AS Joe Biden akan memberikan harapan untuk pemulihan ekonomi dunia setelah dihantam pandemi corona.
Menteri Keuangan Sri Mulyani menyatakan pelantikan Presiden AS Joe Biden akan memberikan harapan untuk pemulihan ekonomi dunia setelah dihantam pandemi corona.(CNN Indonesia/ Adhi Wicaksono).
Jakarta, CNN Indonesia --

Menteri Keuangan Sri Mulyani menyatakan pelantikan Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden akan memberikan harapan untuk pemulihan ekonomi dunia setelah dihantam pandemi covid-19.

"AS memiliki presiden baru, ini memberikan harapan untuk memulihkan ekonomi dunia," ucap Sri Mulyani dalam dalam 11th Kompas100 CEO Forum "Let's Collaborate; Rising in Pandemic Era", Kamis (21/1).

Ia menyatakan ekonomi China mulai pulih pada akhir 2020 lalu. Negara tersebut mencatat pertumbuhan ekonomi sebesar 2,3 persen.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Ekonomi global akan jauh lebih baik pasti," imbuh Sri Mulyani.

Kendati begitu, Sri Mulyani menyatakan dunia masih akan diliputi ketidakpastian akibat pandemi covid-19. Untuk itu, masing-masing negara tetap harus waspada dan memprioritaskan penanganan covid-19.

"Kami akan tetap waspada dan memprioritaskan agar pandemi bisa dikendalikan," katanya.

Diketahui, Joe Biden dan Kamala Harris resmi dilantik menjadi Presiden dan Wakil Presiden AS pada Rabu (20/1) kemarin. Biden, mantan Wakil Presiden AS era Barack Obama, disumpah sebagai Presiden AS ke-46 setelah mengalahkan petahana, Presiden Donald Trump, dalam pemilihan umum pada November lalu.

Selama kampanye, Biden berjanji untuk memulihkan ekonomi dan mempercepat penanganan pandemi covid-19 melalui sejumlah strategi. Beberapa strategi Biden, antara lain memperbanyak test covid-19 melalui drive-thru di seluruh negara, berinvestasi dalam layanan test covid-19 di rumah, dan mempekerjakan setidaknya 100 ribu orang AS untuk melakukan pelacakan kontak.

Selain itu, Biden memiliki sejumlah cara untuk menggenjot penerimaan negara, khususnya dari sisi perpajakan. Salah satunya dengan menaikkan tarif pajak bagi wajib pajak berpenghasilan tertinggi menjadi 39,6 persen dari sebelumnya 37 persen yang berlaku sejak pemerintahan Presiden Barack Obama.

Lalu, Biden berencana menciptakan setidaknya 5 juta lapangan pekerjaan baru di sektor manufaktur. Ia juga akan membebaskan biaya sekolah bagi keluarga siswa yang pendapatan di bawah US$125 ribu.

[Gambas:Video CNN]



(aud/age)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER