Menteri Keuangan Sri Mulyani menyatakan Lembaga Pengelola Investasi (LPI) atau Sovereign Wealth Fund (SWF) akan menjadi instrumen pelengkap untuk pemulihan ekonomi domestik setelah dihantam pandemi covid-19.
"SWF akan menjadi instrumen yang melengkapi dalam memulihkan ekonomi," ucap Sri Mulyani dalam 11th Kompas100 CEO Forum "Let's Collaborate; Rising in Pandemic Era, Kamis (21/1).
Pemerintah kini sedang menggodok nama yang akan menjadi anggota Dewan Pengawas SWF. Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) mengaku sudah menyetujui tiga nama anggota dan segera mengirim surat ke Presiden Joko Widodo (Jokowi).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Sri Mulyani, SWF akan mendorong investasi di Indonesia. Jika investasi meningkat, maka dampaknya positif untuk ekonomi domestik.
Diketahui, investasi minus 6,48 persen pada kuartal III 2020. Meski terkontraksi, tapi angkanya sudah membaik dari kuartal II 2020 yang minus 8,61 persen.
Selain investasi, Sri Mulyani menyatakan hal lainnya yang mendongkrak perekonomian adalah konsumsi. Sebab, konsumsi masih menjadi penyumbang utama dalam pembentukan produk domestik bruto (PDB).
"Ini hal-hal yang dipulihkan dari investasi lalu konsumsi," terang Sri Mulyani.
Sebagai informasi, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat Indonesia resmi masuk resesi pada kuartal III 2020. Hal ini karena ekonomi domestik terkontraksi dua kuartal berturut-turut.
Tercatat, ekonomi Indonesia pada kuartal II 2020 minus 5,32 persen. Kemudian, pada kuartal III 2020 minus 3,49 persen.