Bahlil Pesimistis Biden Bisa Angkat Investasi AS di RI

CNN Indonesia
Senin, 25 Jan 2021 14:45 WIB
Kepala BKPM Bahlil Lahadalia menilai pelantikan Joe Biden menjadi Presiden AS tidak akan berdampak signifikan terhadap investasi AS di Indonesia.
Kepala BKPM Bahlil Lahadalia menilai pelantikan Joe Biden menjadi Presiden AS tidak akan berdampak signifikan terhadap investasi AS di Indonesia. (ANTARA FOTO/Fanny Octavianus).
Jakarta, CNN Indonesia --

Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia memperkirakan pelantikan Joe Biden menjadi Presiden Amerika Serikat (AS) tak berpengaruh signifikan terhadap realisasi investasi AS di Indonesia.

Dalam lima tahun terakhir, investasi AS di Indonesia tak begitu terpengaruh dengan kemenangan wakil dari Partai Republik maupun Demokrat dalam pemilihan presiden AS.

"PMA dari AS lima tahun terakhir, mau (Partai) Republik atau Demokrat yang menang itu tidak terlalu berdampak signifikan. Jadi saya pikir landai-landai saya tidak ada sesuatu yang membuat khawatir atau gimana," ucap Bahlil dalam Konferensi Pers Virtual Realisasi Investasi Kuartal IV 2020, Senin (25/1).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Meski begitu, Bahlil tetap berharap pelantikan Biden menjadi Presiden AS tetap membawa dampak positif untuk investasi AS di Indonesia. Hanya saja, ia mengaku belum mengetahui pasti kebijakan investasi seperti apa saja yang akan dilakukan Biden.

"Dengan hadirnya Biden ini mungkin bisa membuat suatu kondisi yang lebih baik. Harapan saya Biden menambah investasi lah untuk minta pengusaha AS ke Indonesia," ucap Bahlil.

Diketahui, realisasi investasi di Indonesia sepanjang 2020 sebesar Rp826,3 triliun. Angka itu naik 2,1 persen dari 2019 yang sebesar Rp809,6 triliun.

Jika dirinci, investasi dari Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) sebesar Rp413,5 triliun atau 50,1 persen dari total investasi, sedangkan dari Penanaman Modal Asing (PMA) sebesar Rp412,8 triliun atau 49,9 persen dari total investasi.

[Gambas:Video CNN]

Berdasarkan negara asal, aliran modal mayoritas berasal dari Singapura mencapai US$9,8 miliar. Setelah itu, China mengekor US$4,8 miliar, Hong Kong US$3,5 miliar, Jepang US$2,6 miliar, dan Korea Selatan US$1,8 miliar.

Amerika Serikat sendiri berada di urutan ke delapan dengan nilai investasi sebesar US$749,7 juta. Total proyeknya sebanyak 1.471.

(aud/sfr)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER