
ILO Catat 255 Juta Pekerjaan Penuh Waktu Hilang pada 2020

Studi terbaru Organisasi Perburuhan Internasional (International Labour Organization/ILO) mencatat jumlah jam kerja global merosot 8,8 persen pada 2020 dibandingkan tahun sebelumnya. Angka itu setara dengan hilangnya 255 juta pekerjaan penuh waktu.
"Ini merupakan krisis terparah untuk dunia kerja sejak Great Depression pada era 1930-an," kata Ketua ILO Guy Ryder dalam pernyataan yang dikutip dari AFP, Senin (25/1).
Dalam laporan itu, ILO menerangkan jumlah jam kerja yang hilang tahun lalu empat kali lebih besar dari kondisi krisis finansial global pada 2009.
Pandemi virus corona membuat sektor ketenagakerjaan babak belur. Sejak muncul pada awal tahun lalu, covid-19 telah membunuh lebih dari 2,1 juta orang. Banyak orang juga kehilangan pekerjaan.
Ryder menerangkan sekitar separuh dari jumlah jam kerja yang hilang berasal dari berkurangnya jam kerja dari karyawan.
Hilangnya jam kerja itu membuat pendapatan pekerja global merosot 8,3 persen atau sekitar US$3,7 triliun. Angka itu setara dengan 4,4 persen Pendapatan Domestik Bruto (PDB) global.
Sementara itu, angka pengangguran global meningkat 1,1 persen atau 33 juta orang menjadi 220 juta.
Selain itu, lanjut Ryder, 81 juta orang juga tidak terdaftar sebagai pengangguran namun "mereka keluar dari pasar kerja".
Penyebabnya, mereka tidak bisa kerja karena pembatasan era pandemi, kewajiban sosial, hingga menyerah untuk mencari kerja.
(afp/sfr)
Jokowi Buka Izin Investasi Bagi Industri Miras
Ekonomi • 1 jam yang lalu
Anak Buah SMI Debat Sengit Said Didu soal Bayi Tanggung Utang
Ekonomi 50 menit yang lalu
BI Rilis Aturan DP 0 Persen Mobil dan Rumah 1 Maret 2021
Ekonomi 27 menit yang lalu