Sri Mulyani: Utang Semua Negara di Dunia Naik

CNN Indonesia
Rabu, 27 Jan 2021 16:24 WIB
Menkeu Sri Mulyani mengungkapkan kenaikan utang di seluruh negara terjadi karena belanja fiskal meningkat untuk menopang perekonomian.
Menkeu Sri Mulyani mengungkapkan kenaikan utang di seluruh negara terjadi karena belanja fiskal meningkat untuk menopang perekonomian. (CNN Indonesia/ Andry Novelino).
Jakarta, CNN Indonesia --

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengungkapkan jumlah utang di semua negara meningkat di tengah pandemi virus corona (covid-19), termasuk Indonesia. Namun, kenaikan utang Indonesia relatif lebih kecil dari negara-negara lain.

"Semua negara di dunia alami kenaikan utang," ucap Ani, sapaan akrabnya di acara Media Group News Summit Indonesia 2021 secara virtual, Rabu (27/1).

Bendahara negara mengatakan kenaikan utang terjadi karena pemerintah perlu menggelontorkan belanja fiskal lebih untuk menopang perekonomian masing-masing. Selain itu, juga untuk melindungi masyarakatnya dari jurang kemiskinan di tengah pandemi.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Hal tersebut memberi beban kepada keuangan negara dan menimbulkan defisit yang membengkak. Menurut catatannya, defisit keuangan negara Amerika Serikat mencapai 15 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB) mereka.

Sementara Jerman mendekati 10 persen, India 13 persen, dan China 12 persen dari PDB. Tapi Indonesia relatif kecil, hanya 6,1 persen dari PDB.

Ani juga mengklaim rasio utang Indonesia relatif kecil sekitar 38,5 persen dari PDB.

"Angka ini bila dilihat dari negara-negara G20 dan ASEAN jauh lebih baik, meski tidak berarti kami tidak waspada," ucapnya.

[Gambas:Video CNN]

Sementara, rasio utang AS dan Jepang mencapai lebih dari 100 persen dari PDB. Begitu juga dengan Jerman mencapai 73 persen dari PDB.

Tak terkecuali para negara tetangga di kawasan Asia Tenggara (ASEAN), seperti Malaysia 67 persen, Filipina 48 persen, dan Singapura 130 persen dari PDB.

"Jadi tekanan perekonomian semakin berat karena covid-19," pungkasnya.

(uli/sfr)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER