Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno memilih berkantor di Bali ketimbang di Jakarta. Ia resmi bertolak ke kantor barunya di Pulau Dewata pada pagi hari ini, Kamis (28/1).
Menurut Sandi, panggilan akrabnya, ia ingin melihat, mendengar, dan merasakan langsung keluhan pelaku usaha pariwisata dan ekonomi kreatif di Bali.
Diketahui, pandemi covid-19 menggerus industri pariwisata dan ekonomi kreatif di Bali. Padahal, Bali mengandalkan pariwisata sebagai pendapatan daerahnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Berdasarkan pantauan Sandi, sejumlah kawasan pantai terlihat sepi wisatawan. Begitu pula dengan kawasan pertokoan.
Kondisi ini kontras sebelum pandemi covid-19 merebak. Bali, dinilai selalu ramai dikunjungi wisatawan, baik wisatawan lokal maupun mancanegara.
"Pandemi corona ini benar-benar menggerus pariwisata di Bali. Sebanyak 80 persen masyarakat yang bergantung hidup pada sektor parekraf terdampak langsung. Ini yang harus kami perjuangkan," ungkap Sandi, dalam keterangan resmi.
Ia bertolak dari Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, menuju Bandara I Gusti Ngurah Rai, Bali, pada pagi hari. Sesampainya di Bali, Sandi menuju Politeknik Pariwisata Bali di Kuta Selatan, Badung, Bali.
Ia menuturkan turunnya kunjungan wisatawan berdampak pada merosotnya pendapatan masyarakat, khususnya pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM).
Pelaku UMKM yang ditemui Sandi menuturkan anjloknya kedatangan wisatawan selama pandemi sangat menyulitkan usaha mereka.
Karenanya, Sandi menegaskan bakal mengucurkan insentif kepada para pelaku UMKM terdampak pandemi covid-19.
"Insentif kepada mereka yang terdampak harus diberikan, agar ada modal kerja untuk melanjutkan usaha," jelasnya.
Selain itu, ia berharap pelaku usaha pariwisata dan ekonomi kreatif itu mendapatkan prioritas program vaksinasi nasional.
Lewat vaksinasi covid-19 serta protokol kesehatan cleanliness, health, safety, environmental sustainability (CHSE), ia berharap dapat melahirkan iklim pariwisata Indonesia yang sehat.
Dengan demikian, dapat meningkatkan keamanan sekaligus kepercayaan wisatawan kembali berlibur ke Bali.
"Begitu juga vaksinasi dan CHSE yang diterapkan, diharapkan bisa memicu kedatangan wisatawan dan mengembalikan perekonomian masyarakat yang hilang imbas pandemi," tuturnya.