Manajemen Shopee Indonesia memastikan para penjual (seller) produk UMKM tidak akan terbunuh dengan fenomen 'Mr Hu' yang diduga merupakan penjual dari China yang produknya laris manis di marketplace perusahaan.
Sebab, jumlah penjual lintas batas (crossborder) seperti 'Mr Hu' hanya sekitar 4.000 atau 0,1 persen dari total 4 juta penjual aktif di Shopee.
Data ini diungkap perwakilan manajemen Shopee Indonesia saat memenuhi panggilan Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki di kantornya pada Kamis (18/2) kemarin. Dalam pertemuan itu, manajemen Shopee Indonesia membagi data ini kepada Teten.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sementara jumlah penjual berskala UMKM masih mendominasi di Shopee, yaitu 3,92 juta atau 98,1 persen dari total 4 juta penjual aktif. Sisanya merupakan penjual berskala pedagang besar atau seller resmi (official store) dari produsen besar.
"Shopee berkomitmen untuk mendukung pertumbuhan serta keberlangsungan bisnis para pelaku UMKM di Indonesia dengan memberikan sorotan khusus melalui inisiatif dan inovasi yang dihadirkan sejak awal Shopee berdiri," ungkap Head of Public Policy and Government Relations Shopee Indonesia Radityo Triatmojo dalam keterangan resmi dari Kementerian Koperasi dan UKM, Jumat (19/2).
Salah satunya dengan memberikan program edukasi dan pendampingan dari Shopee untuk UMKM bersama kementerian/lembaga terkait melalui Kampus Shopee. Shopee juga senantiasa menerima pengajuan masyarakat untuk berjualan di Shopee yang ingin memasarkan produk lokal kreasi nusantara.
Lebih lanjut, data Shopee juga mencatat bahwa realisasi penjualan produk-produk di marketplace perusahaan sejatinya juga didominasi oleh produk UMKM. Porsinya mencapai 71,4 persen dari total penjualan produk.
Sedangkan realisasi porsi produk crossborder yang terjual hanya sekitar 3 persen. Sisanya, sekitar 25,6 persen merupakan porsi penjualan produk dari produsen besar melalui akun resmi mereka di Shopee.
Lihat juga:Indosat Akan Jual 4.000 Menara |
Sebelumnya, fenomena 'Mr Hu' muncul di media sosial, salah satunya Twitter. 'Mr Hu' diduga merupakan seller dari China yang menjual berbagai produk yang kelewat murah di Indonesia melalui Shopee. Hal ini dikhawatirkan bakal membunuh para UMKM.
Maka dari itu, netizen di sosial media pun riuh. Mereka mencuitkan tagar #SellerAsingBunuhUMKM hingga #ShopeeBunuhUMKM.
Sementara Menkop UKM Teten Masduki memastikan pemerintah akan terus berusaha melindungi produk-produk UMKM di dalam negeri. Salah satunya dengan langkah mitigasi terhadap aktivitas perdagangan crossborder yang bisa mengancam produk UMKM.
"Kementerian Koperasi dan UKM berkomitmen melindungi kepentingan nasional yaitu UMKM. Jika diperlukan, Kementerian Koperasi dan UKM akan mendorong diterbitkannya kebijakan pemerintah untuk melindungi UMKM dari praktek perdagangan yang tidak adil," kata Teten.
Hal ini akan dilakukan melalui koordinasi dengan Kementerian Perdagangan melalui pemeriksaan kepatuhan seluruh penyedia marketplace terhadap ketentuan Perdagangan Melalui Sistem Elektronik (PMSE) yang berlaku.
Di sisi lain, Teten mengklaim pemerintah sejatinya sudah berusaha melindungi produk lokal UMKM dari serbuan asing dengan beberapa kebijakan. Pertama, pemerintah menurunkan ambang batas bea masuk barang kiriman dari US$75 menjadi US$3 per barang.
Barang impor dengan nilai di atas US$3 dikenakan pajak sebesar 17,5 persen. Terdiri dari bea masuk 7,5 persen, PPN 10 persen, dan PPh 0 persen.