Surplus Neraca Dagang RI Turun, Rupiah Keok ke Rp14.065

CNN Indonesia
Jumat, 19 Feb 2021 16:10 WIB
Nilai tukar rupiah melemah 0,29 persen ke Rp14.065 per dolar AS pada perdagangan Jumat (19/2) sore.
Nilai tukar rupiah melemah 0,29 persen ke Rp14.065 per dolar AS pada perdagangan Jumat (19/2) sore. Ilustrasi. (CNN Indonesia/Hesti Rika).
Jakarta, CNN Indonesia --

Nilai tukar rupiah berada di posisi Rp14.065 per dolar AS di perdagangan pasar spot pada Jumat (19/2) sore. Posisi ini melemah 40 poin atau 0,29 persen dari Rp14.025 persen pada Kamis (18/2).

Sementara kurs referensi Bank Indonesia (BI), Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) menempatkan rupiah di posisi Rp14.085 per dolar AS atau melemah dari Rp14.059 per dolar AS pada Kamis kemarin.

Rupiah memimpin pelemahan mata uang di Asia. Mata uang Garuda melemah bersama ringgit Malaysia minus 0,07 persen dan dolar Hong Kong minus 0,01 persen.

Tapi, mata uang Asia lainnya justru berada di zona hijau. Yuan China menguat 0,49 persen, yen Jepang 0,29 persen, dolar Singapura 0,23 persen, won Korea Selatan 0,16 persen, rupee India 0,14 persen, peso Filipina 0,09 persen, dan baht Thailand 0,07 persen.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Begitu juga dengan mata uang utama negara maju, mayoritas menguat dari dolar AS. Hanya rubel Rusia yang melemah 0,16 persen.

Sedangkan dolar Australia menguat 0,51 persen, euro Eropa 0,29 persen, franc Swiss 0,17 persen, poundsterling Inggris 0,11 persen, dan dolar Kanada 0,06 persen.

Analis sekaligus Direktur PT TRFX Garuda Berjangka Ibrahim Assuaibi mengatakan rupiah melemah karena sentimen negatif dari penurunan surplus neraca pembayaran Indonesia dari US$4,7 miliar pada 2019 menjadi US$2,6 miliar pada 2020.

"Ini membuat perdagangan sore ini, rupiah ditutup melemah," ungkap Ibrahim.

Selain karena penurunan surplus neraca pembayaran, rupiah juga tertekan sentimen tingginya jumlah kasus covid-19 baru di dunia. Saat ini jumlahnya sudah melampaui 110 juta kasus.

Di sisi lain, tingkat imbal hasil surat utang AS, US Treasury kembali melanjutkan tren peningkatan. Padahal, yield sudah sempat mencapai puncak tertinggi dalam satu tahun terakhir.

"Dolar AS mengakhiri minggu dengan keuntungan (dan melemahkan rupiah)," pungkasnya.

[Gambas:Video CNN]



(uli/sfr)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER