Penjualan Mobil Rontok 50 Persen, Laba Astra Ciut Jadi Rp10 T

CNN Indonesia
Kamis, 25 Feb 2021 18:28 WIB
Laba bersih PT Astra International Tbk rontok 53 persen menjadi Rp10,28 triliun sepanjang 2020 jika dibandingkan dengan periode yang sama pada 2019.
Laba bersih PT Astra International Tbk turun 53 persen menjadi Rp10,28 triliun sepanjang 2020 jika dibandingkan dengan periode yang sama pada 2019.(CNN Indonesia/Hesti Rika).
Jakarta, CNN Indonesia --

Laba bersih PT Astra International Tbk turun 53 persen menjadi Rp10,28 triliun sepanjang tahun lalu dibandingkan dengan periode yang sama pada 2019.

Penurunan laba ini disebabkan oleh kinerja beberapa divisi Astra yang turun seperti otomotif.

"Pendapatan dan laba bersih grup Astra pada 2020 turun akibat dampak dari pandemi covid-19 dan upaya penanggulangannya," ujar Presiden Direktur Astra Djony Bunarto Tjondro dalam keterangan resmi, Kamis (25/2).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sementara itu, perseroan mencatat penurunan pendapatan sebesar 26 persen dari Rp237,16 triliun pada 2019 menjadi Rp175,04 triliun sepanjang 2020.

Laba bersih tersebut belum termasuk keuntungan penjualan saham Bank Permata. Jika keuntungan penjualan Bank Permata ditambahkan, maka laba bersih menjadi Rp16,16 triliun atau turun 26 persen pada 2020.

Dalam laporan keuangan, tercatat divisi infrastruktur dan logistik, teknologi informasi dan otomotif menyumbang penurunan laba bersih paling tinggi.

Laba bersih divisi otomotif turun 68 persen dari Rp8,39 triliun menjadi Rp2,7 triliun sepanjang 2020. Pasalnya, penjualan mobil Astra turun 50 persen menjadi 270 ribu unit pada periode tersebut. Sementara, penjualan sepeda motor Honda turun 41 persen menjadi 2,8 juta unit.

Selain itu, bisnis komponen otomotif grup dengan kepemilikan 80 persen yakni PT Astra Otoparts Tbk mencatat penurunan laba bersih dari Rp740 miliar menjadi Rp2 miliar pada 2020.

"Terutama disebabkan oleh penurunan pendapatan dari segmen pabrikan, pasar suku cadang pengganti dan segmen ekspor," ujar Djony.

Sedangkan laba divisi teknologi informasi anjlok 81 persen menjadi Rp36 miliar pada 2020 dari Rp193 miliar pada 2019. Penurunan ini karena turunnya pendapatan dari bisnis solusi dokumen dan layanan perkantoran Rp Astra Graphia Tbk.

Sementara itu, divisi agribisnis menjadi divisi dengan kenaikan laba bersih paling besar yakni 295 persen dari Rp168 miliar menjadi Rp664 miliar pada 2020. Kenaikan signifikan ini terjadi karena harga minyak kelapa sawit yang lebih tinggi sebesar 28 persen menjadi Rp8.545 per Kg.

Namun, PT Astra Agro Lestari Tbk mencatat volume penjualan minyak kelapa sawit dan produk turunannya turun hingga 14 persen menjadi dua ton.

"Kami memperkirakan kondisi ini akan berlangsung selama beberapa waktu dan masih terlalu dini untuk memprediksi dampak pandemi terhadap kinerja grup pada 2020," pungkas Djony.

[Gambas:Video CNN]



(age/bir)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER