Badan Pusat Statistik (BPS) menyebut jumlah kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) hanya 141 ribu kunjungan pada Januari 2021. Jumlahnya merosot tajam 89,05 persen dibandingkan dengan posisi Januari 2020, yakni sebanyak 1,2 juta kunjungan.
Kepala BPS Suhariyanto menyatakan penurunan kunjungan wisman juga terjadi secara bulanan atau dibandingkan dengan Desember 2020 sebesar 13,9 persen. Pada Desember 2020, jumlah kunjungan wisman tercatat sebanyak 164 ribu orang.
"Pandemi ini membawa dampak luar biasa ke sektor pariwisata dan dukungannya, dan pasar utama wisman masih lakukan pelarangan, beberapa negara Eropa masih lockdown," ungkap Suhariyanto dalam konferensi pers secara virtual, Senin (1/3).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sementara, ia menyatakan mayoritas atau 68 persen wisman masuk ke Indonesia lewat jalur darat. Lalu, 44,2 persen lewat jalur laut dan 1 persen lewat udara.
"Bisa dipahami bandara utama, seperti Soekarno Hatta, Sam Ratulangi, dan Juanda masih turun baik bulanan dan tahunan, begitu juga dengan laut dan darat," terang Suhariyanto.
Lebih lanjut, Suhariyanto memaparkan mayoritas wisman berasal dari Timor Leste, yakni 75 ribu kunjungan. Lalu, wisman dari Malaysia sebanyak 48 ribu kunjungan, Papua Nugini 3 ribu kunjungan, dan lainnya 14 ribu kunjungan.
Lihat juga:Jokowi Resmikan Operasional KRL Yogya-Solo |
"Mereka yang datang dari Timor Leste sumbangannya 53,2 persen. Semakin hari semakin meningkat, kalau Desember 2020 lalu kontribusinya 49 persen, pada Januari 2021 menjadi 53,2 persen," jelas Suhariyanto.
Sementara, tingkat penghunian kamar (TPK) Januari 2021 terpantau turun menjadi hanya 30,35 persen. Padahal, TPK pada Januari 2020 masih 49,17 persen dan 2019 51,47 persen.
"Yang paling rendah adalah kami temukan di Bali. Jadi seperti diketahui Bali sangat bergantung pada pariwisata, kontraksinya jauh lebih dalam dibandingkan provinsi lain," pungkas Suhariyanto.