Komisaris Utama PT Pertamina (Persero) Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok mengkritik program SPBU Mini perusahaannya atau dikenal juga dengan istilah Pertashop, yang sempat berjalan pelan.
Padahal, ia ingin setiap desa di Indonesia memiliki satu Pertashop supaya bisa menjadi sumber ekonomi bagi masyarakat di sana.
"Saya ingin sekali program setiap desa ada Pertashop itu benar-benar bisa direalisasikan. Selama ini begitu pelan. (Padahal kalau cepat) dia (masyarakat desa) bisa dagang Pertamax, bisa dagang LPG, Solar. Bukan cuma jual BBM-nya, itu juga bisa jadi tempat tuker aki nanti, karena sebentar lagi motor listrik akan masuk ini" ujar Ahok saat menghadiri acara Milad ke-9 Pesantren Motiviasi Indonesia yang digelar secara virtual, dikutip Selasa (2/3).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dengan begitu, ada sumber ekonomi baru di desa yang bisa dikembangkan oleh masyarakat. Ia memberi gambaran, saat ini ada sekitar 77 ribu desa di Indonesia.
Bila satu desa memiliki satu Pertashop saja, minimal akan ada 77 ribu sumber ekonomi baru bagi desa.
"Kalau Pertamina bisa bangun sampai 77 ribu ini akan menjadi pusat distribusi yang hebat. Di Indonesia ada 77 ribu unit usahanya," tuturnya.
Bahkan kalau bisa, sambungnya, satu desa bisa memiliki dua sampai tiga Pertashop. Sementara saat ini, menurut data Pertamina, baru ada 600 Pertashop per September 2020.
Pada 2020, Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati menargetkan terbangun 4.558 Pertashop di Indonesia. Sementara mulai 2021, setidaknya terbangun 10 ribu Pertashop.
Tapi, Ahok justru memasang target yang lebih tinggi. "Tahun lalu, (target) jumlahnya ribuan, tahun ini saya inginnya ditambah 12 ribu," pungkasnya.
(uli/agt)