Realisasi Investasi Gabungan Pengusaha Besar dan UMKM Rp1,5 T
Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyatakan realisasi investasi atas kolaborasi pengusaha besar dengan usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) saat ini sebesar Rp1,5 triliun. Angka itu dinilai lumayan besar untuk tahap awal.
"Saya terima laporan setiap hari dari Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia pada tahap pertama dan kolaborasi investor besar dengan UMKM telah tereksekusi," ujar Jokowi dalam Rapat Kerja Nasional Hipmi 2021, Jumat (5/3).
Ia mengaku telah memerintahkan Bahlil agar menjadi perantara bagi perusahaan besar dengan UMKM atau perusahaan di daerah. Jokowi meminta agar pengusaha-pengusaha besar baik asing dan lokal bermitra dengan perusahaan di daerah dan UMKM.
"Saya juga perintahkan menteri-menteri terkait kawan kebijakan ini, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Menteri BUMN, Menteri Pariwisata, Menteri Perdagangan, saya tahu ini senior-senior Hipmi," kata Jokowi.
Sementara, Jokowi mengendus terdapat beberapa praktik predatory pricing dalam perdagangan di Indonesia. Ia khawatir hal ini akan membunuh pelaku UMKM.
"Sekarang ini banyak praktik-praktik predatory pricing, hati-hati dengan ini bisa bunuh yang kecil-kecil," tutur Jokowi.
Predatory pricing adalah strategi usaha yang menetapkan harga jual barang atau jasa dibawah rata-rata, sehingga membuat pesaing tak bisa memberikan harga serupa dan terpaksa gulung tikar.
Jokowi sudah memerintahkan Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi untuk mengecek indikasi predatory pricing tersebut. Ia minta agar sektor UMKM dilindungi.
"Berkali-kali sudah saya sampaikan pada Pak Menteri Perdagangan agar ini betul-betul dipagari," jelas Jokowi.