Presiden Joko Widodo (Jokowi) memerintahkan Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT), Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, Menteri Perdagangan M Lutfi, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir, dan Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia untuk mengakuisisi teknologi maju dari berbagai negara.
Ini penting untuk pemulihan ekonomi di dalam negeri.
"Dengan kekuatan pasar raksasa yang dimiliki, kekayaan sumber daya alam melimpah, Indonesia punya leverage yang kuat. Pikiran betul cara-cara cerdas untuk mengakuisisi produk secara murah," kata Jokowi dalam Pembukaan Rakernas Penguatan Ekosistem Inovasi Teknologi BPPT, Selasa (8/3)..
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Jokowi menyatakan inovasi teknologi berjalan cepat di dunia. Sementara, teknologi yang dibutuhkan untuk pemulihan ekonomi nasional kemungkinan belum diproduksi di Indonesia.
"Jadi strategi akuisisi teknologi dari luar negeri menjadi kunci percepatan pembangunan ekonomi kita," tegas Jokowi.
BPPT, sambung Jokowi, harus menyiapkan strategi akuisisi teknologi dari luar negeri yang bermanfaat dan bisa diimplementasikan di dalam negeri dengan cepat.
Sementara, ia juga mengingatkan agar BPPT tidak hanya sekadar membeli teknologi dari luar negeri, melainkan kerja sama produksi teknologi di Indonesia.
"Harus buat kerja sama produksi teknologi di Indonesia dan melibatkan teknolog Indonesia," ujar Jokowi.
Ia berharap transfer pengalaman dan pengetahuan dari pihak luar negeri ke masyarakat Indonesia bisa berjalan. Dengan demikian, kualitas sumber daya manusia (SDM) Indonesia meningkat.
(aud/agt)