Bappenas Ungkap Faktor Utama Jakarta Masih Banjir

CNN Indonesia
Rabu, 10 Mar 2021 19:55 WIB
Bappenas mengungkap bencana banjir yang terjadi di Jakarta tak lepas dari lemahnya penindakan pelanggar tata ruang di kawasan puncak. Ilustrasi banjir Jakarta. (CNN Indonesia/ Thohirin).
Jakarta, CNN Indonesia --

Deputi Bidang Pengembangan Regional Kementerian PPN/Bappenas Rudy Soeprihadi Prawiradinata mengatakan bencana banjir yang terjadi di Jakarta tak lepas dari lemahnya penindakan terhadap pelanggar tata ruang di kawasan Puncak, Bogor, Jawa Barat.

Rudy mengungkap yang harus digalakkan ke depan adalah penindakan atau penegakan hukum terhadap bangunan-bangunan yang melanggar tata ruang dan membuat daerah resapan air maupun aliran sungai rusak.

"Yang harus didorong adalah law enforcement karena sering kali antara regulasi aturan rencana yang mau dibangun dan pelaksanaan ini tidak selalu konsisten. Bagaimana memastikan ini," ujarnya dalam Penutupan Rapat Koordinasi Penanggulangan Bencana 2021, Rabu (10/3).

Kementerian dan lembaga, lanjut Rudy, kini juga tengah menyusun aturan baru terkait rencana tata ruang dan wilayah baru untuk kawasan Jakarta-Bogor-Depok-Tangerang-Bekasi-Puncak-Cianjur (Jabodetabek Punjur).

Ia berharap selesainya aturan baru tersebut diikuti dengan komitmen kepala daerah hingga di tingkat kecamatan untuk patuh terhadap aturan dan mementingkan keberlanjutan ekosistem serta kelestarian alam.

"Kalau dari obrolan banyak sekali, bukan hanya sekarang loh tata ruang Jabodetabek Punjur dulu pun sudah ada. Tapi, faktanya seperti itu di luar kontrol kita juga. Pemda, Bupati, Camat harus punya komitmen yang sama kalau sustainable-nya mau terjadi," tuturnya.

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melakukan upaya pencegahan dan antisipasi terhadap bencana alam dan bencana nonalam.

Ia mengatakan Indonesia negara rawan bencana dan karena itu pemerintah tak boleh gagap menghadapi bencana yang melanda berbagai daerah di Tanah Air.

"Jangan ada bencana, baru kita pontang-panting, ribut, atau bahkan saling menyalahkan. Seperti itu tidak boleh terjadi," ujarnya pekan lalu.

Jokowi menyebut Indonesia berada di urutan ke-35 daftar negara paling rawan bencana. Setidaknya dalam sehari, terjadi sembilan bencana alam di sejumlah daerah.

Mantan Gubernur DKI Jakarta itu pun tak ingin pemerintah hanya reaktif menangani bencana. Menurutnya, harus ada strategi dan perencanaan yang baik agar bencana bisa segera ditangani.

"Kecepatan adalah kunci menyelamatkan dan mengurangi jatuhnya korban. Sekali lagi, kecepatan adalah kunci menyelamatkan dan mengurangi jatuhnya korban. Sangat penting sekali," ujarnya.



(hrf/age)
KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK