Konsultan Bisnis dan Waralaba DK Consulting Djoko Kurniawan mengatakan masyarakat bisa berjualan takjil atau makanan untuk buka puasa. Takjil ini biasanya berupa es buah hingga kolak pisang.
Djoko mengasumsikan bisnis kolak pisang untuk 30 porsi hanya membutuhkan modal Rp50 ribu. Modal itu digunakan untuk 1 sisir pisang raja sebesar Rp15 ribu, ketela Rp15 ribu, kelapa Rp5 ribu , gula jawa Rp5 ribu, dan gelas 30 buah Rp15 ribu.
"Ini jualan tanpa gerobak dan hanya memanfaatkan sepeda motor pribadi atau jualan di garasi rumah," kata Djoko.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Jika satu porsi kolak pisang dijual sebesar Rp5 ribu. Maka, total pendapatan yang diraih sebesar Rp150 ribu.
"Jadi profit margin sangat tinggi karena dikerjakan sendiri. Beda dengan bisnis yang punya karyawan dan harus sewa tempat," tutur Djoko.
Sementara, untuk modal es buah ukuran 50 porsi diprediksi sebesar Rp105 ribu. Modal itu digunakan untuk membeli satu botol sirup sebesar Rp25 ribu, semangka Rp30 ribu, melon Rp30 ribu, dan nanas Rp20 ribu.
Menurut Djoko, 1 porsi es buah bisa dijual seharga Rp5 ribu. Jika 50 porsi habis, maka pendapatan yang diraih Rp250 ribu.
"Keuntungannya Rp145 ribu," kata Djoko.
Lihat juga:3 Bisnis Bawa Cuan di Tahun Kerbau Logam |
Djoko menyatakan masyarakat juga bisa menjadi reseller untuk menjual kerudung. Ini berarti, masyarakat menjual produk dari pihak lain.
Biasanya, reseller mengambil keuntungan Rp10 ribu-Rp20 ribu. Untuk menjadi reseller, masyarakat bisa membeli kerudung dari salah satu produsen.
"Ambil saja di produsen atau di Tanah Abang. Hanya jadi trader saja. Banyak barang murah yang ketika dijual bisa mahal karena mendekatkan diri dengan konsumen," ujar Djoko.
Menurut Djoko, masyarakat bisa menjual kerudung tersebut di dekat pabrik. Jadi, target pasarnya adalah buruk pabrik.
"Di pabrik karena sibuk kerja. Orang-orangnya tidak sempat membeli kerudung ke pasar atau pusat perbelanjaan. Ketika melihat hijab dengan pabrik, mereka akan beli," katanya.
Ia memperkirakan kebutuhan modal untuk menjadi reseller menjual kerudung kurang dari Rp3 juta. Masyarakat hanya perlu membeli sebagian kerudung dan tidak perlu membayar sewa.
"Jadi hit and run. Bisa tidak ada biaya sewa," imbuh Djoko.
Secara keseluruhan, Djoko menyatakan masyarakat bisa memulai bisnis sambil belajar. Dengan memulai, maka masyarakat akan tahu apa masalahnya dan apa yang harus diperbaiki.
"Yang penting serius dan harus masuk ke dalam bisnisnya A to Z," pungkas Djoko.