Bank Indonesia (BI) mencatat margin keuntungan bank meningkat di tengah pelemahan ekonomi akibat pandemi corona. Tercatat, margin keutungan bank pada periode Januari 2020 hingga Januari 2021 naik 34 basis poin (bps) secara tahunan (yoy) yaitu dari 2,63 persen menjadi 2,97 persen.
Hal tersebut terungkap dalam publikasi "Asesmen Transmisi Suku Bunga Kebijakan Kepada Suku Bunga Dasar Kredit Perbankan" yang merupakan tindak lanjut dari Keputusan Rapat Dewan Gubernur Bulan Februari 2021.
"Hal ini (kenaikan margin keuntungan bank) didorong oleh upaya bank untuk tetap mempertahankan profitabilitas di tengah menurunnya penyaluran kredit," tulis publikasi BI, dikutip Senin (22/3).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Margin keuntungan merupakan satu dari tiga komponen pembentuk Suku Bunga Dasar Kredit (SDBK). Sementara itu, dua komponen lain yaitu Harga Pokok Dana untuk Kredit (HPDK) dan komponen biaya overhead (OHC) menurun.
BI melaporkan HPDK turun 98 bps (yoy) dari 4,7 persen menjadi 3,72 persen pada Januari 2021. Penurunan HPDK didorong oleh penurunan biaya dana sebesar 84 bps seiring kondisi likuiditas yang berlimpah.
Sementara, OHC merosot 15 bps dari 3,5 persen menjadi 3,35 persen berkat penurunan biaya tenaga kerja dan biaya sewa, masing-masing sebesar 3 bps dan 5 bps.
"Penurunan biaya tenaga kerja dan sewa tersebut terjadi seiring dengan upaya perbaikan efisiensi antara lain melalui digitalisasi perbankan," tulis BI.
Lihat juga:IFG Raup Laba Rp2,2 T Sepanjang 2020 |
Berdasarkan tiga komponen itu, SBDK bank tercatat turun 78 bps ke 10,03 persen selama periode Januari 2020 hingga Januari 2021.
Kepala Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono menerangkan penurunan SBDK tersebut terbilang terbatas mengingat Suku Bunga Kebijakan BI (BI7DRR) turun 125 bps pada periode yang sama.
Imbasnya, spread SBDK terhadap BI7DRR melebar dari 5,82 persen pada Januari 2020 menjadi 6,28 persen pada Januari 2021. Di sisi lain, suku bunga deposito 1 bulan turun sebesar 189 bps (yoy), sehingga spread antara SBDK dan suku bunga deposito 1 bulan mengalami kenaikan dari 4,86 persen menjadi 5,97 persen.
Kendati demikian, SBDK bank BUMN diperkirakan akan menurun sejalan dengan telah diumumkannya penurunan SBDK bank-bank BUMN. Pada posisi Januari 2021, SBDK Bank BUMN masih tertinggi (10,80 persen) dibandingkan dengan kelompok bank lainnya. Namun demikian, SBDK bank-bank BUMN diperkirakan menurun pada Maret 2021.
"Percepatan penurunan SBDK kelompok bank BUMN yang telah diumumkan diharapkan juga diikuti oleh kelompok bank lain," kata Erwin.