RI Urutan ke-8 di Dunia Suntik Vaksin Covid-19 Terbanyak

CNN Indonesia
Selasa, 06 Apr 2021 13:33 WIB
Menkes Budi Gunadi Sadikin mengungkap RI telah menyuntikkan 12,7 juta dosis vaksin sejak 13 Januari hingga 5 April, menjadi urutan ke-8 terbanyak di dunia.
Menkes Budi Gunadi Sadikin mengungkap RI telah menyuntikkan 12,7 juta dosis vaksin sejak 13 Januari hingga 5 April, menjadi urutan ke-8 terbanyak di dunia. (Biro Setpres/Rusman).
Jakarta, CNN Indonesia --

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan Indonesia telah menyuntikkan 12,7 juta dosis vaksin covid-19 sejak 13 Januari lalu hingga kemarin, Senin (5/4). Ini capaian yang cukup baik jika dibandingkan negara-negara lain di dunia.

"Untuk informasi teman-teman, Indonesia dari jumlah suntikan merupakan ranking ke-8 terbanyak di dunia," ungkapnya, dalam diskusi Forum Indonesia Bangkit yang digelar CIMB Niaga, Selasa (6/4).

Bahkan, lanjut Budi, jika negara-negara yang memproduksi vaksin seperti Amerika, Inggris, Rusia, dan China dikeluarkan dari daftar negara yang melakukan vaksinasi terbanyak itu, Indonesia akan berada di urutan ke-4.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Karena mereka (Amerika, Inggris, Rusia, dan China) tidak memiliki masalah suplai dari vaksin. Indonesia adalah negara ke-4 di bawah Brasil, Turki, Jerman yang sudah berhasil menyuntikkan paling banyak sampai saat ini," imbuh Budi.

Vaksinasi Indonesia, lanjut Budi, juga lebih banyak dari negara-negara Uni Eropa seperti Prancis dan Spanyol. Hanya Jerman yang jumlah vaksinasinya sedikit berada di atas Indonesia.

"Lebih banyak juga dari Israel, dari Uni Emirat Arab, kita juga di atas Australia, Kanada, Korea Selatan, Jepang, dan banyak negara-negara di Eropa Barat," terangnya.

Budi juga menjelaskan hingga hari ini kecepatan vaksinasi Indonesia sudah sekitar 500 ribu suntikan sehari. Sehingga dalam seminggu, ada sekitar 2,5 sampai 3,5 juta suntikan vaksin telah dilakukan.

Namun, kata dia, kecepatan vaksin Indonesia bukan hanya untuk mengejar target melainkan juga menyesuaikan ketersediaan vaksinnya.

"Di awal Januari-Februari kita cuma punya 3 juta vaksin, tidak mungkin kita sejuta atau 500 ribu sehari, enam hari juga sudah habis," tandasnya.

[Gambas:Video CNN]



(hrf/bir)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER