Usai Wall Street, Grab Pertimbangkan IPO di Singapura
Grab Holdings sedang mempertimbangkan untuk listing sekunder di Singapura setelah menyelesaikan IPO di Nasdaq melalui merger melalui perusahaan akuisisi bertujuan khusus (SPAC) senilai US$40 miliar.
Dilansir dari Reuters, hal ini diungkap oleh tiga sumber yang mengetahui masalah tersebut. Menurut mereka, dengan terdaftar di Bursa Singapura, Grab bisa memiliki basis investor yang dekat dengan basis bisnis regional.
Sehingga, berpotensi menawarkan akses yang lebih mudah kepada pelanggan, pengemudi, dan mitra pedagang untuk memperdagangkan sahamnya.
Lihat juga:Grab Dikabarkan Beli 4 Persen Saham Emtek |
Potensi rencana pencatatan Singapura datang setelah Grab minggu ini menyetujui merger senilai US$40 miliar dengan Altimeter Growth Corp. Aksi korporasi ini menjadikannya kesepakatan SPAC terbesar di dunia.
Grab yang memulai bisnisnya sebagai bisnis ride-hailing pada 2012, sekarang beroperasi di delapan negara dan lebih dari 400 kota. Aplikasi ini telah berkembang menjadi pengiriman makanan dan bahan makanan, serta pembayaran digital.
Tahun lalu, ia memenangkan lisensi perbankan digital di Singapura. Tidak jelas berapa banyak yang ingin dicapai Grab dalam daftar sekunder mana pun.
Perusahaan dengan valuasi tertinggi di bursa Singapura adalah bank DBS Group Ltd yang saat ini bernilai sekitar US$ 55,4 miliar. Grab dan SGX menolak mengomentari rencana pencatatan tersebut.