HSBC mencatat lonjakan laba sebelum pajak sebesar 79 persen menjadi US$5,8 miliar pada kuartal I 2021 jika dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.
Dilansir dari CNN Business, laba perusahaan tetap melesat walau pendapatan turun 5 persen menjadi US$13 miliar.
Dari kinerja kuartal I tersebut, HSBC mengungkap ekonomi yang mulai membaik membuat perusahaan bisa menutup kerugian US$400 juta pada saat pandemi. Selain itu, hampir seluruh negara mencatatkan keuntungan, dan Inggris menjadi wilayah yang mencatat laba sebelum pajak terbesar yakni lebih dari US$1 miliar.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami memiliki awal yang baik untuk tahun ini," kata CEO Noel Quinn dalam sebuah pernyataan, Selasa (27/4).
Pemberi pinjaman telah merestrukturisasi utang untuk memulihkan dari dampak pandemi virus corona. Pada Februari lalu, HSBC mengungkap akan mendorong usaha lebih keras ke Asia, khususnya China, Asia Tenggara dan India.
Kinerja positif keuangan perusahaan membuat saham HSBC naik 1,9 persen di bursa Hong Kong dan menguat 1,1 persen di bursa London pada perdagangan Selasa, (27/4).