BPH Migas Dorong Percepatan Konversi Penggunaan BBM ke LNG

BPH Migas | CNN Indonesia
Jumat, 30 Apr 2021 16:06 WIB
BPH Migas menginisiasi pertemuan pelaku transportasi dan asosiasi dengan PT. PGN LNG Indonesia dan PT. Pertagas Niaga untuk mempercepat konversi BBM ke LNG.
BPH Migas menginisiasi pertemuan pelaku transportasi dan asosiasi dengan PT. PGN LNG Indonesia dan PT. Pertagas Niaga untuk mempercepat konversi BBM ke LNG. (Arsip BPH Migas).
Jakarta, CNN Indonesia --

BPH Migas menginisiasi pertemuan secara daring antara konsumen pengguna jenis BBM tertentu seperti solar subsidi untuk kereta api dan transportasi laut dengan PT. PGN LNG Indonesia dan PT. Pertagas Niaga pada Rabu (28/4) lalu. Pertemuan itu untuk mempercepat terwujudnya konversi BBM ke LNG dengan harapan akan segera terlaksananya pilot project konversi ke LNG baik untuk moda transportasi kereta api maupun kapal.

Dalam sambutannya, Kepala BPH Migas M Fanshurullah Asa menyampaikan bahwa BPH Migas sengaja mengundang para pelaku transportasi dan asosiasi untuk dipertemukan dengan PT. PGN LNG dan PT Pertagas Niaga.

Para pelaku transportasi dan asosiasi yang diundang itu, yakni PT. KAI, PT. ASDP, PT. PELNI, Gabungan Pengusaha Nasional Angkutan Sungai, Danau dan Penyeberangan (GAPASDAP), Indonesia National Ferry Owners Association (INFA), dan Indonesian National Shipowners' Association (INSA).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pertemuan dimaksudkan sebagai mediasi supaya ada percepatan konversi energi dari BBM subsidi ke LNG. Hal ini penting dalam rangka mencari solusi membantu negara dalam mengurangi subsidi BBM.

Menurut Ifan sapaan M. Fanshurullah Asa, berdasarkan Data yang ada di BPH Migas penggunaan BBM subsidi saat ini untuk konsumen transportasi baik Kereta Api dan transportasi laut mencapai 1 juta KL.

"Jika ini bisa secepatnya kita lakukan konversi ke LNG, sama saja membantu negara mengurangi subsidi, juga mengurangi pemanasan global, mengurangi polusi, mengurangi impor sehingga devisa bisa dihemat" jelas Ifan.

Ifan menjelaskan, dalam dua tahun terakhir juga karena kondisi pandemi, konsumsi LNG di internasional mengalami penurunan yang membuat banyak kontrak kargo LNG Indonesia tidak terserap, sehingga akan dijual melalui market spot ke luar negeri.

Karena itu, agar LNG ini dapat dimanfaatkan untuk kebutuhan dalam negeri, maka perlu ditingkatkan pasarpengguna gas di dalam negeri. Selain untuk pembangkit dan industri, juga perlu didorong pada sektor transportasi.

Dalam hal ini BPH Migas berinisiatif untuk menawarkan dan mendorong rencana konversi pemakaian BBM Subsidi ke LNG dengan Iso Tank sebagai bahan bakar sektor transportasi, khususnya kereta api dan transportasi laut.

BPH Migas berwenang untuk dapat mengusulkan pemanfaatan LNG dalam negeri serta melakukan pengaturan dan pengawasan atas kegiatan usaha pengolahan regasifikasi LNG, pengangkutan, penyimpanan dan niaga LNG berdasarkan Izin Usaha.

Hal itu sebagaimana diamanatkan UU No. 22 tahun 2001 tentang Migas dan berdasarkan Kepmen ESDM Nomor 1088 Tahun 2003 tentang Pedoman Pelaksanaan Pembinaan, Pengawasan, Pengaturan, dan Pengendalian Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi dan Kegiatan Usaha Hilir Minyak dan Gas Bumi.

Lebih lanjut Ifan menyampaikan BPH Migas sudah melakukan kerja sama dengan perguruan tinggi, seperti Universitas Indonesia, Institut Teknologi Bandung, Universitas Gadjah Mada, dan yang lainnya. Kerja sama untuk membuat pengaturan agar Retail LNG berbasiskan isotank kontainer bisa ditata tarif penyalurannya, regassifikasi dan sebagainya, sehingga para pihak bisa mendapatkan harga yang affordabel, adil untuk semua pihak.

Percepat Konversi Penggunaan BBM Subsidi ke LNG, BPH Migas Pertemukan PT. KAI dan Asosiasi Transportasi Laut dengan PT. PGN LNG dan PT. Pertagas NiagaKepala BPH Migas M Fanshurullah Asa mengatakan agar LNG dapat dimanfaatkan untuk kebutuhan dalam negeri, khususnya untuk kereta api dan transportasi laut. (Arsip BPH Migas).

BPH Migas berharap mulai dengan pilot-pilot project, setidaknya bulan Agustus nanti kereta api sudah menggunakan bahan bakar LNG. Begitu juga dengan transportasi laut perlu segera ada pilot project.

Ifan mencontohkan penggunana LNG sebagai bahan bakar kereta api dan kapal diberbagai negara seperti di USA, Kanada, Rusia, dan India.

"Semoga rapat ini bisa menghasilkan komitmen perwujudan konversi dari BBM subsidi ke LNG, paling tidak dalam bentuk Pilot Project dan bila perlu pilot project tersebut dibiayai dari Iuran BPH Migas yang berasal dari Badan Usaha" pungkasnya.

Respon Pelaku Transportasi

Direktur Utama PT PGN LNG Indonesia Jeffry Hotman dalam pertemuan tersebut menyampaikan bahwa PGN LNG berkomitmen untuk memberikan performance & benefit yang baik dalam penyediaan LNG. Menurutnya dari segi infrastruktur serta storage sangat memungkinkan untuk menjadi supply point.

Saat ini PGN LNG tengah melakukan kajian teknis dan pertukaran informasi terkait kerjasama dalam project konversi BBM ke LNG dengan KAI. Aspek teknis dari project ini adalah konverter kit yang sangat spesifik sehingga terus dilakukan pengembangan.

Diharapkan Agustus 2021 dapat diimplementasi untuk uji performance penggunaan LNG di kereta api dan bulan September diharapkan diperoleh data untuk dilakukan pembahasan lebih lanjut terkait komersialisasi.

Presiden Direktur PT Pertagas Niaga, Linda Sunarti menyampaikan pihaknya siap untuk memberikan support terkait penyediaan dan supply LNG untuk sektor transportasi jika akan melakukan konversi BBM ke LNG. Pertagas Niaga juga telah memiliki infrastruktur yang mendukung pola supply LNG di Indonesia.

Meski demikian infrastruktur Pertagas Niaga saat ini masih dedicated untuk sektor listrik dan industri. Namun tidak menutup kemungkinan untuk pemanfaatan dan pengembangan infrastruktur baru untuk sektor transportasi.

Sementara PT Kereta Api Indonesia (Persero) yang diwakili oleh CDD Infrastructure Maintenance, Junaidi N menyebut pihaknya mengharapkan dalam konversi ke LNG akan memberikan biaya yang lebih ekonomis daripada BBM.

Kemudian Direktur Utama PT ASDP Indonesia Ferry Persero, Ira Puspadewi menyampaikan MoU dengan PGN LNG perlu diperbarui namun telah dilakukan survey bersama dengan PGN LNG terhadap mesin pembangkit yang dapat dilakukan ujicoba untuk aplikasi alat konversi LNG di Merak-Bakaheuni.

PT ASDP mengharapkan harga LNG yang kompetitif, aksesability secara teknis dan supply hingga bantuan teknologi konversi serta kebijakan pendukung.

Sementara PT PELNI (Persero) menyampaikan perlu ada kajian dari segi safety dan efisiensi LNG untuk rute pelayaran penumpang jarak jauh .PELNI menyebut juga perlu dilakukan kajian lebih lanjut dan benchmarking terkait efisiensi konversi ke LNG untuk kapal penumpang.

(osc)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER