Direktur PT Anugerah Mega Investama Hans Kwee menyarankan investor untuk memantau ketat pergerakan rupiah yang saat ini cenderung melemah akibat dampak dari inflasi di AS.
Mengutip studi Bloomberg, meningkatnya inflasi di AS berdampak bagi pasar obligasi Asia, tak terkecuali Indonesia. Walau tak serentan Korea Selatan dan Thailand, namun terhadap Indonesia, inflasi di AS mendorong pelemahan rupiah terhadap dolar AS.
"Jadi kenaikan inflasi yang berpotensi mendorong kenaikan imbal hasil rill AS juga tidak baik bagi nilai tukar rupiah dan obligasi Indonesia," jelasnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sementara, kenaikan bursa Wall Street dan mayoritas bursa Eropa, serta dukungan kebijakan moneter longgar dari The Fed membuka peluang IHSG menguat di awal pekan.
Selain itu, ia menyebut pelaku pasar akan mencermati peningkatan kasus covid-19 di dalam negeri pasca libur lebaran. Dia meramal IHSG bergerak dengan support di level 5.883-5.800 dan resistance di level 6.005 sampai 6.102.
Adapun saham-saham pilihannya adalah PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk (JPFA), PT Malindo Feedmil Tbk (MAIN), PT Kawasan Industri Jabadeka Tbk (KIJA), dan PT Tunas Baru Lampung Tbk (TBLA) dengan strategi beli saat koreksi (buy on weakness).
Dia menyarankan membeli JPFA di area 1.860-1.910 dengan target 1.995-2.140. Lalu, MAIN dengan area beli 810-855 dan target jual 895-925.
Kemudian, KIJA dengan area akumulasi 190-198 dan area jual 200-210 dan TBLA dengan rekomendasi beli 840-865 dan jual di posisi 895-915.
(wel/agt)