Penumpang Transportasi Umum Melonjak Hampir 200 Persen
Penumpang transportasi umum semua moda transportasi publik mengalami lonjakan usai larangan mudik pada 6-17 Mei 2021 lalu.
Tercatat jumlah penumpang mencapai 279 ribu atau naik 191,6 persen dibandingkan sehari sebelumnya atau hari terakhir larangan mudik yang sekitar 95 ribu penumpang pada Selasa (18/5).
Juru Bicara Kementerian Perhubungan Adita Irawati mengatakan peningkatan jumlah penumpang terbanyak berasal dari angkutan udara yang kenaikannya mencapai 721 persen.
"Kemudian disusul angkutan kereta api dengan kenaikan sebesar 454 persen, angkutan jalan naik 175 persen, angkutan penyeberangan naik 52,6 persen, dan angkutan laut naik 1,73 persen," ucapnya dalam keterangan tertulis, Rabu (19/5).
Adita menjelaskan peningkatan penumpang terjadi karena syarat perjalanan seperti surat tugas dari pimpinan instansi/perusahaan untuk kepentingan bekerja/dinas atau surat dari kepala desa untuk kepentingan mendesak tak lagi dibutuhkan di masa pengetatan usai larangan mudik ini.
Mulai 18 hingga 24 Mei 2021, syarat perjalanan telah kembali merujuk pada Addendum SE Satgas no. 13 dimana pelaku perjalanan udara, laut, kereta api dan penyeberangan WAJIB menunjukkan dokumen negatif covid yang berlaku 1x24 jam.
Untuk mengantisipasi lonjakan penumpang usai Lebaran ini, Kemenhub dan stakeholder terkait juga telah melakukan pengetatan protokol kesehatan.
Sementara itu, pelaku perjalanan darat baik angkutan umum maupun kendaraan pribadi (roda empat dan roda dua) yang akan menuju ke Jabodetabek, misalnya, dilakukan tes acak Rapid Antigen di sejumlah titik, seperti di Tol Jakarta-Cikampek KM 34, Kedung Waringin, Bekasi, dan Balonggandu, Karawang.
Adita menyebutkan sebanyak 2.494 orang telah dites rapid antigen di Tol Jakarta-Cikampek KM 34 pada Selasa (18/5), dengan hasil 2.487 orang dinyatakan negatif dan 7 orang dinyatakan positif.
Kemudian, di Kedung Waringin, 1.914 orang dites rapid antigen dengan hasil 1.907 orang dinyatakan negatif dan 7 orang positif. Sedangkan di Balonggandu sebanyak 4.247 orang dites rapid antigen dengan hasil 4.228 orang negatif dan 19 orang dinyatakan positif.
Sementara itu, di Lampung dan Bakauheni, ada tujuh titik pengecekan covid-19 yaitu di Pos Rest Area KM 172 B, Pos Rest Area KM 82 B, Pos Rest Area KM 20 B, Pos Pelabuhan Bandar Bakau, Pos Pelabuhan Bandar Bakau Jaya, Pos Simpang Hatta, dan Begadang IV.
Dari tujuh titik tersebut, hingga hari ini sebanyak 9.295 orang dilakukan tes rapid antigen dengan hasil 9.226 orang dinyatakan negatif dan 69 orang dinyatakan positif.
"Upaya pengecekan tes rapid antigen secara acak dilakukan secara masif untuk membantu mencegah terjadinya peningkatan kasus Covid-19 di Indonesia pasca lebaran," pungkas Adita.