Bio Farma Sudah Sebar 37 Juta Dosis Vaksin Covid-19
PT Bio Farma (Persero) telah mendistribusikan 37 juta dosis vaksin covid-19 sampai 18 Mei 2021 lalu. Jumlah itu terdiri dari vaksin jadi, vaksin hasil produksi perusahaan, sampai vaksin pemberian dari Covax/GAVI.
"Total yang sudah didistribusikan sebanyak 37 juta dosis per 18 Mei 2021 atau dua hari lalu," ujar Direktur Utama Bio Farma Honesti Basyir saat rapat bersama Komisi IX DPR di Gedung DPR/MPR, Kamis (20/5).
Honesti merinci 37 juta dosis vaksin covid-19 yang sudah didistribusikan itu terdiri dari 3 juta dosis vaksin jadi dari Sinovac, perusahaan farmasi China.
Vaksin masuk ke Indonesia sejak akhir tahun lalu dan sudah diberikan ke tenaga kesehatan di tanah air selaku kelompok prioritas penerima vaksin pada vaksinasi tahap pertama yang digelar Januari 2021.
Selanjutnya, 29,9 juta dosis vaksin merupakan hasil produksi mandiri Bio Farma. Vaksin itu berasal dari bahan baku yang diimpor dari Sinovac sejak awal tahun.
"Total ada 32,9 juta dosis vaksin yang sudah kita produksi dan yang sudah dirilis dari BPOM sebanyak 29,9 juta dosis. Ini sudah kita distribusikan ke seluruh provinsi dan kabupaten yang ada di Indonesia," terang dia.
Sisanya, sebanyak 4,1 juta dosis merupakan vaksin AstraZeneca dari Covax/GAVI. Vaksin tersebut diberikan sebagai bentuk donasi kepada Indonesia.
"Ini sudah kita distribusikan sekitar 2,2 juta dosis dan yang menunggu untuk pengiriman 1,9 juta dosis," imbuhnya.
Produksi dan Kapasitas Bio Farma
Honesti mengatakan secara total Bio Farma sudah mengantongi impor bahan baku vaksin covid-19 dari Sinovac mencapai 65,5 juta dosis. Dari jumlah ini, sekitar 32,9 juta dosis sudah selesai masa produksi.
Tapi, baru 29,9 juta dosis yang mendapat izin BPOM. Sisanya sekitar 15,8 juta dosis masih menunggu restu dari BPOM untuk kemudian didistribusikan.
Kendati baru 65,5 juta dosis bahan baku vaksin yang diterima, namun Honesti menyebut kesepakatan suplai bahan baku vaksin dari Sinovac untuk Indonesia akan mencapai 122,5 juta dosis.
Dengan begitu, masih ada sekitar 57 juta dosis bahan baku lagi yang akan masuk ke Indonesia dari perusahaan farmasi China tersebut.
Sisanya ini, sambung Honesti, akan masuk ke tanah air secara bertahap sampai Oktober 2021.
"Untuk Juni saja, ada additional, tambahan, sebanyak 10,6 juta dosis," jelasnya.
Bersamaan dengan peningkatan produksi dari waktu ke waktu dari suplai bahan baku yang juga mengalir ke Indonesia, Bio Farma pun meningkatkan kapasitas produksinya. Saat ini, kapasitas produksi melebihi target awal 250 juta dosis.
"Sementara total kapasitas yang ada di Bio Farma sebesar 267,6 juta dosis per tahun," pungkasnya.
(uli/bir)