Pembiayaan Bank Wakaf Mikro Tembus Rp67,4 M per Juni 2021
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat realisasi pembiayaan Bank Wakaf Mikro (BWM) mencapai Rp67,4 miliar per Juni 2021. Dana itu disalurkan oleh 61 BWM di seluruh Indonesia kepada lebih dari 45 ribu nasabah penerima manfaat.
"Sejak diluncurkan tiga tahun lalu sudah ada 61 Bank Wakaf Mikro yang tersebar di 19 provinsi di seluruh Indonesia, kehadirannya dirasakan ribuan nasabah yang jumlahnya bertambah terus," ungkap Ketua Dewan Komisioner OJK Wimboh Santoso dalam acara Rembuk Nasional Vokasi dan Kewirausahaan serta Peresmian BLK Komunitas 2020, Selasa (8/6).
Ia menuturkan program Bannk Wakaf Mikro bertujuan untuk memperluas akses pembiayaan dan pemberdayaan ekonomi umat. Selain itu, Bank Wakaf Mikro diharapkan bisa mendorong jumlah wirausaha di lingkungan pesantren dan masyarakat sekitarnya, khususnya pengusaha di level mikro.
"Bank Wakaf Mikro ini menggunakan skema sinergi atau ta'awun gotong royong, tanggung menanggung, dan memberikan pembiayaan murah tanpa jaminan dan tanpa bunga, hanya sekadar sumbangan dana administrasi," ujarnya.
Sejalan dengan perkembangan teknologi, OJK menginisiasi pengembangan ekosistem digital BWM yang mencakup tiga aspek utama. Meliputi, digitalisasi pembiayaan BWM, digitalisasi operasional BWM, serta digitalisasi pengembangan usaha nasabah BWM.
Dalam kesempatan yang sama, Wakil Presiden Ma'ruf Amin berharap BWM bisa membantu mengentaskan kemiskinan. Sebab, model bisnisnya yakni memberikan akses permodalan bagi masyarakat kecil yang belum memiliki akses pada lembaga keuangan formal.
"Model bisnis BWM hadir sebagai inkubator untuk mempersiapkan nasabah agar naik kelas menjadi pelaku usaha yang mampu mengakses lembaga keuangan formal dengan persyaratan pembiayaan yang lebih kompleks," tutur dia.
Ia juga mendorong OJK mengembangkan digitalisasi pada BWM. Saat ini, pengembangan ekosistem digitalisasi BWM antara lain berupa fitur BWM mobile, sinergi BWM marketplace, serta pengembangan pengawasan Lembaga Keuangan Mikro (LKM) dan Lembaga Keuangan Mikro Syariah (LKMS) termasuk BWM.
Wapres berharap digitalisasi BWM tersebut bisa mendorong manfaatnya bagi nasabah.
"Upaya pengembangan digitalisasi mulai dari proses layanan, pemasaran produk sampai pengawasan diharapkan dapat mengakselerasi terwujudnya kelembagaan BWM yang profesional dan akuntabel serta mampu melahirkan wirausahawan yang sukses dan mandiri dalam mengakses pasar bagi produknya," terang dia.