Pertengahan tahun identik dengan masa liburan anak sekolah. Pasalnya, biasanya, ada jeda sekitar dua minggu hingga sebulan sebelum memasuki semester baru.
Masa liburan anak sekolah ini kadang kala juga dijadikan orang tua untuk rehat sejenak dari aktivitas kerja untuk bersantai dan berkumpul dengan anak-anaknya. Entah untuk berlibur ke luar negeri, Bali, piknik di sekitar Bandung, hingga hanya sekadar staycation di hotel.
Tapi, yang namanya liburan tentu perlu dana. Bahkan, menurut Perencana Keuangan dari Tatadana Consulting Tejasari Assad, dananya harus dikelola dengan sebaik mungkin melalui perencanaan yang matang sejak jauh-jauh hari.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Karena minimal harus hitung dulu berapa kebutuhan biaya liburannya? Dari mana sumbernya? Berapa lama bisa memenuhi target dana? Apa dari gaji, tabungan, atau bahkan THR kemarin? Itu semua harus direncanakan dulu," ucap Teja, sapaan akrabnya, kepada CNNIndonesia.com, Jumat (11/6).
Perencanaan ini untuk menghindari dana terpakai secara impulsif. Selain itu, juga untuk menghindari 'jalan pintas' menggunakan utang, kartu kredit, hingga paylater, yang sering kali menggiurkan karena keinginan liburan sesaat.
Nah, berikut tips dari Teja untuk menyiapkan dana liburan:
Yang paling utama adalah tentukan dulu destinasi liburan yang akan dituju. Dari situ, akan terlihat berapa kebutuhan biayanya.
Mulai dari biaya transportasi saat pergi, biaya protokol kesehatan untuk tes kesehatan yang menjadi salah satu syarat berpergian di tengah pandemi covid-19 saat ini, biaya akomodasi seperti penginapan dan makan, hingga biaya bersenang-senang di destinasi liburan.
Jangan lupa, hitung juga seluruh kebutuhan ini sesuai jumlah keluarga yang akan ikut. Lalu tambahan sebagian dana untuk jaga-jaga selama liburan, misalnya bila tiba-tiba mau membeli oleh-oleh berlebih, masuk ke atraksi berbayar, menikmati fasilitas tertentu di penginapan, dan lainnya.
Setelah biaya yang dibutuhkan sudah diketahui, selanjutnya adalah tentukan sumber dana untuk memenuhinya. Misalnya, apa akan diambil dari gaji bulanan atau penghasilan usaha secara bulanan?
Atau mau diambil dari tabungan yang sudah dialokasikan sejak jauh-jauh hari? Bisa juga dari THR lebaran kemarin atau bonus masa kerja dari kantor misalnya.
"Yang paling tepat sih sebenarnya sudah disiapkan tabungan dari jauh-jauh hari ya, yang dananya dicicil dari gaji atau penghasilan bulanan, jadi sedikit-sedikit menabung untuk liburan ini, dibuat pos sendiri," kata Teja.
Bila sumber dana untuk memenuhinya sudah ditentukan, maka simpanlah dana tersebut. Misalnya, dana akan diambil dari gaji atau penghasilan bulanan, maka sisihkan dana tersebut per bulan untuk kemudian masuk ke satu wadah sendiri.
"Bisa misal ditaruh di rekening sendiri, atau kalau mau manual itu diamplopin sendiri. Ini tujuannya agar tidak terpakai, apalagi dananya diambil dari gaji per bulan, per bulan, jadi dipisahkan saja agar tidak terpakai, misal tiba-tiba untuk dana darurat dan lainnya," jelasnya.
Begitu juga bila dana diambil dari THR atau bonus. Ketika sudah didapat dananya, langsung sisihkan, agar tidak terutak-atik.