Teja menyarankan dana liburan sebaiknya disimpan di reksadana ketimbang tabungan biasa. Alasannya, terhindar dari biaya admin rekening dan justru mendapat keuntungan dari imbal hasil.
"Kalau buka rekening baru kan kena biaya admin ya, sebenarnya lebih baik tinggal pilih saja salah satu instrumen reksadana pasar uang misalnya, itu tinggal dibeli, lalu bisa di-top up setiap bulan kalau ada tambahan dari gaji, dapat return juga setidaknya mungkin sekitar 4-5 persen. Begitu dibutuhkan, tinggal dicairkan, relatif cepat," ungkapnya.
Selain reksadana, Perencana Keuangan dari Advisors Alliance Group Indonesia Andy Nugroho mengatakan pilihan yang juga bisa diambil adalah menabung di logam mulia atau emas online. Kebetulan saat ini fiturnya banyak diberikan oleh beberapa aplikasi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ini termasuk yang minim risiko dan bisa langsung cair juga serta naik nominalnya," ucap Andy.
Menurut Teja, saat ini fitur paylater cukup menggiurkan, khususnya untuk memesan keperluan liburan. Mulai dari tiket, hotel, hingga atraksi yang diinginkan di destinasi wisata.
Tapi, seperti halnya utang, paylater akan meninggalkan tagihan di akhir liburan. Hal ini tak direkomendasikan olehnya.
"Kadang mikirnya, perlu liburan, tapi tidak ada uang, ya sudah pakai KK (kartu kredit) atau paylater saja, tapi yang namanya utang, setelahnya harus kita beresin, harus kita bayar, mending jangan gitu. Kalau mau jalan-jalan, ya, pastikan dananya ada dulu," tandasnya.