Pariwisata Dunia Rugi Rp58 Kuadriliun Karena Pandemi Covid-19

CNN Indonesia
Rabu, 30 Jun 2021 20:29 WIB
Sektor pariwisata dunia diprediksi merugi hingga US$4 triliun atau setara dengan Rp58,15 kuadriliun.Ilustrasi pariwisata. (AP/Mark Schiefelbein).
Jakarta, CNN Indonesia --

Sektor pariwisata dunia diprediksi merugi hingga US$4 triliun atau setara dengan Rp58,15 kuadriliun (kurs Rp14.539 per dolar AS).

Proyeksi ini tertulis dalam laporan terbaru PBB dilakukan bersama oleh Organisasi Pariwisata Dunia PBB (UNWTO) dan Konferensi Perdagangan dan Pembangunan (UNCTAD). Laporan ini menemukan bahwa kurangnya vaksinasi yang meluas di negara-negara berkembang menyebabkan kerugian ekonomi yang meningkat.

"Pariwisata adalah penyelamat bagi jutaan orang. Sehingga memajukan vaksinasi untuk melindungi masyarakat dan mendukung dimulainya kembali pariwisata dengan aman sangat penting untuk pemulihan pekerjaan dan menghasilkan sumber daya yang sangat dibutuhkan," kata Sekretaris Jenderal UNWTO Zurab Pololikashvili dikutip dari AFP, Rabu (30/6).

Dia mencatat bahwa banyak negara berkembang sangat bergantung pada pariwisata internasional.

Wabah pandemi virus corona membuat perjalanan udara internasional hampir terhenti hampir sepanjang tahun lalu karena banyak negara menolak untuk mengizinkan perjalanan yang tidak penting.

Larangan tersebut membuat kerugian US$2,4 triliun di sektor pariwisata pada tahun lalu. Laporan itu memperingatkan kerugian serupa dapat terjadi tahun ini tergantung pada distribusi vaksin covid-19.

Dengan tingkat vaksinasi covid-19 yang sangat tidak merata, dengan beberapa negara telah menginokulasi kurang dari satu persen dari populasi mereka sementara yang lain telah mencapai 60 persen, PBB melihat kerusakan ekonomi terkonsentrasi di negara-negara dengan tingkat vaksinasi yang rendah.

Laporan tersebut menemukan peluncuran vaksin yang tidak simetris memperbesar pukulan ekonomi bagi sektor pariwisata di negara-negara berkembang, karena mereka dapat menyebabkan hingga 60 persen dari kerugian PDB global.

Tercatat bahwa negara-negara tersebut telah mengalami penurunan terbesar dalam kedatangan pariwisata tahun lalu, diperkirakan antara 60 persen dan 80 persen.

Meskipun sektor pariwisata diperkirakan akan pulih lebih cepat di negara-negara dengan tingkat vaksinasi tinggi, seperti Amerika Serikat, UNWTO tidak mengharapkan pariwisata internasional kembali ke tingkat pra-pandemi hingga paling cepat 2023.

Penurunan 63-75 persen dalam pariwisata internasional tahun ini dari tingkat 2019 yang diperkirakan oleh UNCTAD diperkirakan menyebabkan hilangnya aktivitas ekonomi antara US$1,7 triliun hingga US$$2,4 triliun.



(age/bir)
KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK