Deretan Bisnis Cuan Saat Pandemi Covid-19

CNN Indonesia
Kamis, 15 Jul 2021 17:27 WIB
Meski sebagian besar sektor usaha babak belur, beberapa sektor justru mampu meraup untung saat pandemi covid-19. Ilustrasi. (CNN Indonesia/Hesti Rika).
Jakarta, CNN Indonesia --

Pandemi covid-19 telah berlangsung lebih dari setahun. Meski sebagian besar sektor usaha babak belur, beberapa sektor justru mampu meraup untung di antaranya sektor informasi dan komunikasi, jasa kesehatan dan kegiatan sosial, serta pertanian, kehutanan, dan perikanan.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), sektor informasi dan komunikasi tumbuh paling subur sejak kuartal II 2021. Tercatat, pertumbuhannya mencapai 10,83 persen.

Sementara pertumbuhan jasa kesehatan dan kegiatan sosial sebesar 3,71 persen. Sedangkan pertanian, kehutanan, dan perikanan tumbuh 2,19 persen.

Di sisi lain, sektor usaha yang paling tertekan pada kuartal II 2020 adalah transportasi dan pergudangan yang terkontraksi 30,8 persen. Lalu diikuti jasa lainnya minus 7,76 persen, perdagangan, reparasi mobil, dan motor minus 7,57 persen, dan lainnya.

Pertumbuhan positif ketiga sektor berlanjut pada kuartal III 2020. Namun, pertumbuhan jasa kesehatan dan kegiatan sosial meningkat lebih tinggi mencapai 15,33 persen.

Informasi dan komunikasi serta pertanian, kehutanan, dan perikanan sedikit turun, masing-masing 10,61 persen dan 2,15 persen.

Begitu pula pada kuartal IV 2020, pertumbuhan tertinggi ada di jasa kesehatan dan kegiatan sosial mencapai 16,54 persen. Informasi dan komunikasi 10,91 persen serta pertanian, kehutanan, dan perikanan 2,59 persen.

Namun pada kuartal I 2021, pertumbuhan jasa kesehatan dan kegiatan sosial turun signifikan meski masih positif, yaitu hanya 3,64 persen.

Sementara pertumbuhan informasi dan komunikasi serta pertanian, kehutanan, dan perikanan, masing-masing 8,72 persen dan 2,95 persen.

Untuk kuartal II 2021, hasil Survei Kegiatan Dunia Usaha (SKDU) Bank Indonesia (BI) memperkirakan pertumbuhan ketiga sektor relatif baik. Hal ini didukung oleh meningkatkan permintaan domestik, produksi industri, hingga momen ramadan, khususnya bagi sektor pertanian, kehutanan, dan perikanan.

"Ini ditopang oleh faktor musiman dan keberhasilan panen komoditas tanaman bahan makanan," terang Direktur Eksekutif sekaligus Kepala Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono dalam keterangan resmi pada Rabu (14/7) kemarin.

Namun, menurut survei bank sentral nasional, geliat bisnis mungkin menurun pada kuartal III 2021 sejalan dengan kebijakan PPKM Darurat pada 3-20 Juli 2021. Pasalnya, hasil survei mencatat Saldo Bersih Tertimbang (SBT) hanya berada di kisaran 9,77 persen atau lebih rendah dari 18,98 persen pada kuartal II 2021.

"Bank Indonesia akan terus mencermati dampak penerapan PPKM Darurat yang kemungkinan berimbas terhadap kinerja kegiatan dunia usaha pada kuartal III 2021," pungkasnya.



(uli/sfr)
KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK