Mastercard Dilarang Terima Nasabah Baru di India

CNN Indonesia
Jumat, 16 Jul 2021 07:10 WIB
India menghukum Mastercard dengan memerintahkan mereka menghentikan penerimaan nasabah dan penerbitan kartu baru di negara mereka atas tuduhan melanggar aturan. (istockphoto/TARIK KIZILKAYA).
Jakarta, CNN Indonesia --

India memerintahkan Mastercard menghentikan penerimaan nasabah dan penerbitan kartu baru di negara mereka. Larangan ini sebagai bentuk hukuman atas tuduhan pelanggaran yang dilakukan perusahaan atas masalah penyimpanan data.

Reserve Bank of India (RBI) dalam pernyataan mereka yang dikutip dari CNN Business Kamis (15/7) menyatakan larangan akan berlaku mulai Kamis depan. Dengan keputusan itu, praktis Mastercard akan dilarang mengeluarkan kartu debit, kredit atau prabayar baru.

Sayang, RBI tidak menjelaskan berapa lama larangan akan berlaku. Namun, dalam sebuah pernyataan yang mereka keluarkan pada Rabu (14/7) kemarin, RBI menyatakan Mastercard (MA) telah diberi waktu cukup dan memadai untuk mematuhi kebijakan soal kerahasiaan data nasabah yang ditetapkan pada 2018 lalu.

RBI juga tidak segera menanggapi permintaan komentar tentang mengapa tindakannya terhadap Mastercard baru dikenakan sekarang.

Dalam perintahnya RBI hanya mengatakan Mastercard harus mengarahkan semua bank penerbit kartu untuk menyesuaikan diri dengan kebijakan mereka.

Sebagai informasi, RBI pada 2018 lalu memang mengeluarkan aturan yang pada intinya mewajibkan semua penyedia jasa layanan pembayaran untuk menyimpan data nasabah dan transaksi mereka di server berbasis lokal. Perusahaan diberi waktu enam bulan untuk mematuhi aturan itu.

Sementara itu menanggapi pertanyaan dari CNN Business, Mastercard menolak untuk membagikan jumlah nasabah mereka di negara tersebut.

Mereka hanya menekankan kebijakan RBI itu tidak akan memberi dampak pada operasi Mastercard di India. Mereka juga mengatakan perusahaan akan selalu  berkomitmen penuh menaati aturan di negara tempat operasi Mastercard. 

"Meskipun kami kecewa dengan sikap yang diambil, kami akan terus bekerja dengan mereka dan memberikan rincian tambahan yang diperlukan untuk menyelesaikan masalah mereka," kata mereka.

India bukan kali ini saja menghukum entitas yang mereka tuduh melanggar aturan di tempat mereka. Pada April lalu, RBI juga menghukum  American Express (AXP) atas masalah yang sama.

American Express mengatakan pada saat itu bahwa sebenarnya mereka telah berupaya menyelesaikan masalah dan tuduhan itu dengan pihak berwenang India. Tapi upaya gagal.

(agt)
KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK