Wakil Menteri BUMN I Pahala Mansuri memastikan pengadaan program vaksin gotong royong tidak akan membebani APBN, baik untuk pembelian, pengiriman, hingga pelaksanaan vaksinasi.
Dia menyebut pengadaan vaksin gotong royong berasal dari kerja sama antara PT Kimia Farma (Persero) Tbk dan BUMN farmasi China, Sinopharm.
"Pelaksanaan vaksinasi gotong royong ini tentunya pendanaan pun tidak berasal dari APBN, baik dari pelaksanaan pembelian vaksin itu sendiri maupun pengiriman dan pelaksanaan vaksinasi," kata Pahala pada konferensi pers daring, Jumat (16/7).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia juga memastikan program tidak menggunakan jatah dosis program vaksin gratis pemerintah atau hibah vaksin dari negara sahabat. Ia menekankan vaksin dibeli khusus untuk kepentingan program gotong royong.
"Kami berharap dengan pelaksanaan gotong royong ini akan menjadi opsi tambahan bagi masyarakat yang ingin mendukung tercapainya target vaksinasi nasional," imbuhnya.
Dia mengatakan pada Juli ini diperkirakan akan tiba total 6 juta dosis vaksin dari Sinopharm untuk pengadaan vaksin gotong royong.
Lihat Juga : |
Pada Jumat (16/7), tiba sebanyak 1,4 juta dosis yang diterbangkan oleh pesawat Garuda Indonesia. Secara total, Sinopharm menyetujui memasok 15 juta dosis kepada Indonesia lewat Kimia Farma, yang akan menyediakan layanan vaksin berbayar.
"Penerimaan vaksin ini adalah tahapan ke-4 dari rangkaian Sinopharm yang merupakan pengadaan vaksin gotong royong yang dilaksanakan olek Kimia Farma," pungkasnya.
Diketahui, pemerintah memiliki program vaksinasi berbeda. Pertama, vaksin gratis pemerintah. Kedua, vaksin gotong royong atau vaksin berbayar, baik oleh perusahaan maupun individu.