Menteri Keuangan Sri Mulyani mencatat realisasi pembayaran klaim pasien covid-19 kepada sejumlah rumah sakit untuk tahun anggaran 2021 sudah mencapai Rp13,6 triliun per 16 Juli 2021. Pembayaran diberikan atas klaim perawatan 187,6 ribu pasien.
Tak hanya membayar klaim pasien covid-19 pada tahun ini, pemerintah juga mencicil tunggakan klaim tahun anggaran 2020 sebesar Rp8,16 triliun atas perawatan 132,9 ribu pasien pada tahun ini. Sebelumnya pada tahun lalu, pemerintah juga sudah membayar sekitar Rp14,5 triliun bagi 200,5 ribu pasien.
"Tunggakan 2020 ini masih ada yang diproses karena masih ada dispute, tapi alokasi anggarannya sudah kami alokasikan," ujar Ani, sapaan akrabnya, saat konferensi pers APBN KiTa edisi Juli 2021, Rabu (21/7).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Rencananya, Ani akan mengalokasikan lagi dana senilai Rp11,97 triliun untuk pembayaran klaim pasien covid-19 pada semester II 2021.
Selanjutnya, bendahara negara menyatakan pemerintah juga sudah membayar insentif tenaga kesehatan (nakes) tahun anggaran 2021 sebesar Rp3,18 triliun kepada 416.360 nakes per 16 Juli 2021. Pemerintah juga membayar tunggakan insentif nakes 2020 sekitar Rp1,48 triliun pada tahun ini.
Sebelumnya, pemerintah membayar insentif nakes mencapai Rp4,65 triliun untuk tahun anggaran 2020. Sedangkan pembayaran nakes di daerah tahun anggaran 2020 mencapai Rp3,38 triliun kepada 848.885 nakes.
Selain insentif, Ani mencatat pemerintah juga sudah membayar santunan kematian nakes mencapai Rp50,1 miliar untuk 167 nakes yang gugur per 16 Juli 2021.
"Saya dengar banyak isu pembayaran insentif dan santunan nakes. Sekali lagi kita akan minta kepada daerah untuk segera cairkan terutama insentif nakes di tengah lonjakan covid-19," pungkasnya.