
Ekonomi Korea Utara mengalami kontraksi terbesar dalam 23 tahun pada 2020 lalu. Pandemi Covid-19 bukan penyebab satu-satunya. Bank Sentral Korea Selatan mengungkapkan sanksi PBB yang berkelanjutan dan cuaca buruk juga memperparah ekonomi Korea Utara.
Bank of Korea mencatat, tahun lalu PDB Korea Utara terkontraksi 4,5 persen secara riil, terburuk sejak 1997. Padahal pada 2019, Korea Utara mengalami pertumbuhan ekonomi 0,4 persen.
Output industri yang menyumbang 28 persen dari ekonomi Korea Utara, turun 5,9 persen. Sementara output dari pertanian, kehutanan, dan perikanan turun 7,6 persen. Volume perdagangan internasional Korea Utara anjlok 73,4 persen menjadi US$0,86 miliar (Rp12 triliun).
Korea Utara menutup perbatasan dan menghentikan perdagangan dengan China setelah pandemi ditetapkan.
Korea Utara belum secara resmi mengkonfirmasi kasus positif covid-19, tapi pada akhir bulan lalu Kim Jong-un mengatakan dia gagal menerapkan langkah-langkah untuk mengatasi virus corona yang telah mengakibatkan krisis besar.