Ekonomi Afghanistan Diramal Suram di Tangan Taliban

CNN Indonesia
Senin, 23 Agu 2021 11:56 WIB
Eks Gubernur bank sentral Afghanistan Ajmal Ahmady meramal ekonomi negaranya muram usai dikuasai oleh Taliban. Taliban ia sebut tak punya agenda ekonomi jelas.
Eks Gubernur bank sentral Afghanistan Ajmal Ahmady meramal ekonomi negaranya muram paska dikuasai oleh Taliban. Perkiraan didasarkannya pada melonjaknya harga pangan, menipisnya pasokan uang tunai dan tingginya angka pengungsi. Ilustrasi. (Reuters/JAWAD SUKHANYAR).
Jakarta, CNN Indonesia --

Eks Gubernur bank sentral Afghanistan Ajmal Ahmady meramal ekonomi negaranya muram usai dikuasai oleh Taliban. Perkiraan didasarkannya pada melonjaknya harga pangan, menipisnya pasokan uang tunai dan tingginya angka pengungsi.

"Afghanistan sudah menghadapi banyak krisis. Celakanya, di atas itu, sekarang akan ada kesulitan ekonomi. Dan bagi orang-orang Afghanistan, itu akan sangat sulit untuk dihadapi," katanya seperti dikutip dari CNN Business, Senin (23/8).

Selain itu, perkiraan juga ia dasarkan pada kemampuan Taliban dalam membuat kebijakan ekonomi. Ia mengatakan setelah menguasai Afghanistan, Taliban belum menjelaskan apa agenda mereka.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Tidak jelas siapa yang akan menjalankan agenda ekonomi untuk mereka. Saya pikir mereka akan menghadapi banyak tantangan, yang harus mereka selesaikan dengan cepat," katanya.

Ia mengatakan di tengah masalah itu, AS membekukan aset bank sentral Afghanistan. Selain itu, IMF yang berada di tengah tekanan AS juga menghentikan dana US$450 juta bagi Afghanistan yang direncanakan tiba di negara tersebut awal minggu depan.

Menurutnya, situasi dan permasalahan itu akan memicu masalah ekonomi di Afghanistan. Secara khusus, ia memperkirakan mata uang Afghanistan akan kehilangan nilainya hingga memicu inflasi dan kenaikan harga barang.

Atas masalah itu, Ahmady memohon kepada masyarakat internasional untuk terus mendukung rakyat Afghanistan. Jika dukungan tidak bisa dilakukan melalui pemerintah, ia berharap bantuan akan mengalir melalui PBB dan LSM.

"Bantuan kemanusiaan tidak hanya perlu tetap ada, tetapi perlu ditingkatkan selama beberapa hari dan bulan ke depan. Jangan menunggu sampai krisis lain melanda," katanya.

[Gambas:Video CNN]



(sfr)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER