JKN-KIS Tanggung Perawatan dan Operasi Penderita Limfoma
Kekhawatiran tak sedikitpun dirasakan Romi ketika menjalani operasi dengan memanfaatkan program JKN-KIS. Pelayanan kesehatan berjalan lancar tanpa dibeda-bedakan.
Romi, peserta JKN-KIS Kota Bandung kelas 3, tak menunggu dua kali untuk berobat ketika mendapati benjolan di belakang leher dan kesulitan menolehkan kepala pada bulan puasa lalu.
Pria 51 tahun itu hanya berbekal kartu JKN-KIS dengan diagnosis dokter di rumah sakit yang menyebutkan Roni kena penyakit limfoma.
Limfoma atau yang disebut kanker kelenjar getah bening adalah kanker darah yang dapat mengakibatkan pembengkakan kelenjar getah bening pada pasien. Pembengkakan tersebut umumnya menimbulkan benjolan di leher, ketiak, atau selangkangan.
Untungnya program JKN-KIS dapat diandalkan untuk mendapatkan penanganan penyakit ini hingga operasi. Roni pun harus menjalani operasi setelah mengikuti prosedur fasilitas rumah sakit di Bulan Mei, tepat setelah Lebaran Idulfitri.
"Alhamdulillah ada JKN-KIS, jadi pengobatan bisa langsung dilakukan tanpa perlu menyiapkan biaya," jelas Romi, Kamis (29/7).
Ia mengaku program JKN-KIS menanggung seluruh perawatan. Bahkan ketika Roni menjalani rawat inap selama 4 hari sebelum operasi.
Rawat inap ini juga dengan fasilitas tes darah, biopsi, aspirasi sumsum tulang, CT scan, MRI, PET scan, dan sebagainya. Setelah menjalani semua pemeriksaan tersebut, baru lah menentukan jadwal operasi.
"Alhamdulillah, saya tidak menunggu terlalu lama untuk operasi limfoma. Untuk biaya, semua ditanggung kecuali ongkos atau transportasi," ungkap Romi sembari tertawa.
Lihat Juga : |
Pascaoperasi, cek kesehatan dan obat-obatan diakuinya turut ditanggung oleh JKN-KIS.
Pelayanan yang ia rasakan cukup memuaskan, mulai dari sistem yang sudah online hingga kebersihan ruang pelayanan di rumah sakit terjamin
Beberapa kali berkunjung ke rumah sakit, Romi kerap harus mengantre. Tetapi ia maklum, banyak orang sakit. Apalagi di masa sekarang, selama sudah terdaftar dan membayar iuran secara rutin, kepesertaan JKN-KIS dapat dimanfaatkan oleh semua orang.
"Kalau mengantre itu sudah biasa. Jangankan peserta JKN-KIS, yang berobat menggunakan biaya umum pun tetap mengantre. Orang sakit itu sangat banyak. Saya hanya berharap, administrasi pelayanan kedepannya semakin simpel dan ringkas. Terutama untuk rujukan, semoga lebih baik lagi ke depannya," pungkasnya.
(ayo/fef)