Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi mengatakan harga beras seharusnya sudah masuk siklus atau tren kenaikan saat ini. Namun, sejauh ini harga beras masih bergerak stabil.
"Harga beras meski stabil tapi mestinya bulan ini siklusnya harga naik," ungkap Lutfi saat menjadi narasumber #chatroom di Instagram CNNIndonesia.com, Jumat (27/8).
Lutfi menyatakan pergerakan harga beras dipengaruhi daya beli masyarakat yang masih lemah. Dengan begitu, permintaan di pasar ikut turun.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Oleh karena itu pasar lesu," imbuh Lutfi.
Selain itu, kestabilan harga beras terjadi juga karena sistem beras nasional membaik dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya. Selain beras, Lutfi juga menyebut terdapat beberapa komoditas lain yang harganya turun.
Meski banyak komoditas yang harganya turun, tetapi Lutfi mengaku tetap pusing. Sebab, ia selalu menjadi pihak yang disalahkan harga pangan naik atau turun.
"Namanya menteri perdagangan harga naik dan harga turun salah saya, yang justru banyak kejadian pusing hari-hari ini adalah banyak yang turun," jelas Lutfi.
Mengutip Pusat Informasi Harga Pangan Strategis (PIHPS) Nasional, harga beras kualitas bawah stagnan sebesar Rp10.650 per kg pada Kamis (26/8).
Begitu juga dengan harga beras kualitas II yang stagnan di angka Rp11.500 per kg. Sementara, harga beras kualitas super I naik 0,38 persen menjadi Rp13 ribu per kg dan beras kualitas super II naik 0,4 persen menjadi Rp12.600 per kg.