Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) mencatat simpanan nasabah di bank dengan saldo di atas Rp5 miliar tumbuh paling tinggi di antara kategori simpanan lain di tengah pandemi covid-19. Pertumbuhannya mencapai 14,6 persen menjadi Rp3.488 triliun secara tahunan pada Juli 2021.
Sementara pertumbuhan simpanan nasabah di bank dengan nominal di bawah atau sampai Rp100 juta sebesar 6,7 persen menjadi Rp945 triliun. Lalu, simpanan Rp100 juta sampai kurang dari Rp200 juta meningkat 7,8 persen menjadi Rp389 triliun dan simpanan Rp200 juta sampai kurang dari Rp500 juta naik 6,3 persen menjadi Rp618 triliun.
Untuk simpanan Rp500 juta hingga kurang dari Rp1 miliar tumbuh 5,8 persen menjadi Rp533 triliun. Sedangkan simpanan Rp1 miliar hingga kurang dari Rp2 miliar melaju 5,2 persen menjadi Rp467 triliun dan simpanan Rp2 miliar hingga kurang dari Rp5 miliar meningkat 5,1 persen menjadi Rp599 triliun.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kendati semua kelompok simpanan tumbuh positif secara tahunan, tapi Ketua Dewan Komisioner LPS Purbaya Yudhi Sadewa mengatakan pertumbuhan simpanan sejatinya bervariasi bila dilihat secara bulanan dari Juni ke Juli 2021. Kelompok simpanan Rp100 juta sampai kurang dari Rp200 juta hanya tumbuh 0,5 persen.
Begitu juga dengan simpanan Rp200 juta sampai kurang dari Rp500 juta 0,4 persen, simpanan Rp500 juta sampai kurang dari Rp1 miliar 0,1 persen, dan simpanan Rp1 miliar sampai kurang dari Rp2 miliar 0,1 persen.
Sementara kelompok simpanan kurang dari Rp100 juta terkontraksi 0,1 persen, simpanan Rp2 miliar sampai kurang dari Rp5 miliar minus 0,4 persen, sedangkan simpanan di atas Rp5 miliar stagnan.
Tapi, menurutnya, hal ini justru memberikan sinyal positif bagi perekonomian. Sebab, hal ini berarti ada penarikan simpanan oleh nasabah di bank untuk aktivitas ekonomi, khususnya oleh korporasi.
Lihat Juga : |
"Artinya, dana pada tiering tersebut yang mayoritas merupakan dana milik korporasi mulai terdistribusi merata. Hal ini mengindikasikan bahwa pemulihan ekonomi nasional tengah bergerak ke arah yang lebih baik, terlihat dari dunia usaha yang mulai bersiap untuk kembali melakukan," kata Purbaya dalam keterangan resmi, Kamis (2/9).
Hal ini juga terkonfirmasi dengan melambatnya simpanan jenis giro sebesar minus 0,5 persen secara bulanan menjadi Rp1.891 triliun. Penurunan juga terjadi pada deposit on call alias berjangka mencapai 12,1 persen menjadi Rp67 triliun dan sertifikat deposito minus 16,2 persen menjadi Rp2 triliun.
Berdasarkan bank, simpanan nasabah berkurang di bank asing minus 0,6 persen secara bulanan menjadi Rp216 triliun, bank campuran minus 0,8 persen menjadi Rp189 triliun, dan Bank Pembangunan Daerah (BPD) minus 2,5 persen menjadi Rp654 triliun.
Sedangkan simpanan nasabah di bank BUMN justru naik 0,5 persen menjadi Rp2.970 triliun dan bank swasta nasional tumbuh 0,2 persen menjadi Rp3.008 triliun.
Sementara secara total, simpanan nasabah di bank cenderung stagnan secara bulanan, tapi tumbuh 10,2 persen secara tahunan menjadi Rp7.038 triliun pada Juli 2021. Begitu juga dengan jumlah rekening simpanan nasabah di bank tumbuh 12,6 persen secara tahunan menjadi 359,94 juta rekening.