Dirut soal Bandara Kertajati Sepi: Dahsyat 5-10 Tahun Lagi

CNN Indonesia
Senin, 27 Sep 2021 13:32 WIB
Dirut Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati Salahudin Rafi meyakini jumlah penumpang di bandaranya akan meningkat tinggi pada 5-10 tahun mendatang.(CNN Indonesia/Adhi Wicaksono).
Jakarta, CNN Indonesia --

Direktur Utama Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati Salahudin Rafi meyakini jumlah penumpang di bandaranya akan meningkat tinggi pada 5-10 tahun mendatang. Hal ini sejalan dengan telah selesainya pembangunan Jalan Tol Cipali dan Cisumdawu yang menjadi akses bandara dari berbagai daerah sekitar.

"Jangan lihat kondisi Kertajati saat ini, sehingga ada yang menyebut seperti prasasti, tapi lihat 5-10 tahun ke depan. Ini akan menjadi bandara yang dahsyat," ujar Salahudin seperti dikutip dari detik.com, Senin (27/9).

Ia menerangkan Jalan Tol Cipali akan selesai pada akhir bulan ini. Sementara Jalan Tol Cisumdawu kelar pada akhir 2021.

Harapannya, kedua jalan tol bisa meningkatkan mobilitas penumpang dan bandara bisa mulai menerbangkan jemaah haji pada November 2021. Targetnya, jumlah penerbangan di Bandara Kertajati mencapai 22 penerbangan per hari pada 2022 seperti yang pernah terjadi pada 2019 lalu sebelum pandemi covid-19.

Lebih lanjut, Salahudin menilai kondisi Bandara Kertajati nantinya bisa seperti Bandara Kualanamu di Medan, Sumatera Utara. Bandara tersebut terletak di area hutan sawit, namun sektor bisnis di sekitar bandara tumbuh tidak sampai lima tahun karena ada akses ke bandara.

Hal ini yang juga diyakininya, apalagi saat ini pembangunan hotel bintang tiga dan apartemen dengan kapasitas 600 kamar sedang dalam proses pengerjaan.

Kendati begitu, ia tidak menampik kalau saat ini bandara ibarat mati suri karena nihil penerbangan. Namun, ia menekankan hal ini sejatinya juga terjadi di bandara-bandara lain di Indonesia, bahkan dunia.

"Di Husein Sastranegara (Bandung) itu cuma ada dua penerbangan dalam 30 hari. Ada 15 bandara lain yang cuma melayani 1-2 penerbangan setiap minggu. Di negara-negara lain juga sama kena imbas pandemi," katanya.

Saat ini, aktivitas di Bandara Kertajati tetap dilakukan untuk pemantauan lalu lintas udara (air traffic control), pemadam kebakaran, petugas pengisian avtur, dan aparat terkait lainnya yang tetap disiagakan 24 jam. Pasalnya, ada sekitar 50 pesawat per hari yang melintas antarnegara di langit Majalengka.

"Kalau tiba-tiba cuaca memburuk, kami harus siaga membantu menjadi bandara alternatif bagi pesawat yang perlu mendarat darurat. Atau perlu isi bahan bakar seperti pesawat militer AS awal Agustus kemarin," ucapnya.

Sebagai informasi, Bandara Kertajati sudah melayani 6.300 penerbangan ke sejumlah daerah di Indonesia dan mancanegara pada 24 Mei 2018 sampai April 2020. Jumlah penumpang mencapai lebih dari 600 ribu penumpang dan kargo 500 ton.

Berita lengkapnya simak di sini. 



(uli/age)
KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK