Menkeu Minta Penerima LPDP Bantu RI Lolos Middle Income Trap

CNN Indonesia
Rabu, 29 Sep 2021 19:50 WIB
Menkeu Sri Mulyani meminta penerima beasiswa LPDP untuk berkontribusi dalam upaya Indonesia lepas dari perangkap negara kelas menengah (middle income trap).
Menkeu Sri Mulyani meminta penerima beasiswa LPDP untuk berkontribusi dalam upaya Indonesia lepas dari perangkap negara kelas menengah (middle income trap). (CNN Indonesia/Andry Novelino).
Jakarta, CNN Indonesia --

Menteri Keuangan Sri Mulyani memberikan tugas kepada penerima beasiswa dari Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) untuk ikut berpikir agar Indonesia tak terjebak dalam perangkap negara berpenghasilan menengah (middle income trap).

Ia menjelaskan bahwa status Indonesia saat ini negara berpenghasilan menengah ke bawah (lower middle income country). Status Indonesia sebelumnya sempat naik menjadi negara berpenghasilan menengah ke atas (upper middle income country).

Namun, Bank Dunia menurunkan status Indonesia karena pendapatan masyarakat turun. Hal ini merupakan dampak dari pandemi covid-19.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut Sri Mulyani, banyak negara yang tak keluar dari status middle income country menuju higher incomer country.

"Perangkap-perangkap kelas menengah untuk negara-negara di dunia. Nah, anda (penerima beasiswa) sebagai the top of the top, tugas ini di pundak anda," ungkap Sri Mulyani saat memberikan arahan kepada penerima beasiswa LPDP secara daring, Rabu (29/9).

Ia memaparkan ada beberapa tantangan agar Indonesia bisa menjadi negara berpenghasilan tinggi. Salah satunya terkait dengan sumber daya manusia.

"Tidak semua anak muda seberuntung kalian. Mayoritas mungkin ada yang menghadapi masalah stunting, kurang gizi, hanya lulusan SD, SMP," kata Sri Mulyani.

Jika SDM di Indonesia berkualitas, maka akan lebih produktif dan inovatif. Dengan begitu, potensi Indonesia menjadi negara maju semakin cepat.

Tantangan lainnya adalah pandemi covid-19 hingga ancaman perubahan iklim. Selain itu, perkembangan teknologi juga bisa menjadi tantangan bagi Indonesia untuk maju jika tak dikelola dengan baik.

"Teknologi mengubah struktur sosial, interaksi ekonomi, strategi pembangunan. Butuh infrastruktur digital dan regulasi," ujar Sri Mulyani.

Untuk itu, mantan direktur pelaksana Bank Dunia ini berharap penerima beasiswa LPDP dapat memberikan kontribusi kepada negara untuk menyelesaikan masalah-masalah tersebut.

Sementara itu, sambungnya, pemerintah selalu mengalokasikan dana minimal 20 persen dari total belanja negara untuk sektor pendidikan. Jika belanja negara Rp2.700 triliun, maka anggaran untuk pendidikan sekitar Rp500 triliun.

"Ini untuk pendidikan usia dini, madrasah, pesantren, perguruan tinggi, dan penelitian," imbuh Sri Mulyani.

Lalu, pemerintah juga mengumpulkan dana abadi pendidikan yang jumlahnya sekarang Rp81,7 triliun. Namun, jika dijumlahkan dengan penelitian, perguruan tinggi, dan kebudayaan, maka totalnya mencapai Rp90 triliun.

[Gambas:Video CNN]



(aud/sfr)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER