Menteri Keuangan Sri Mulyani menuturkan total pembiayaan utang mencapai Rp647,2 triliun per September 2021. Angka itu tercatat turun 20,1 persen dibanding periode yang sama tahun lalu, yakni Rp810 triliun.
Sri Mulyani menjabarkan pembiayaan utang itu berasal dari surat berharga negara (SBN) neto sebesar Rp666,7 triliun. Jumlahnya setara dengan 55,2 persen terhadap target APBN sebesar Rp1.207,3 triliun.
"Pembiayaan ini ada penurunan. Artinya, sesuai target pemerintah untuk menyehatkan kembali APBN," ungkap Sri Mulyani dalam konferensi pers APBN KITA, Senin (25/10).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sementara, pinjaman neto minus Rp19,5 triliun. Secara keseluruhan, Sri Mulyani menyebut penurunan pembiayaan utang terjadi di tengah pasar keuangan yang semakin kondusif.
"Dilihat dari SBN yang kinerjanya semakin kuat dan positif," imbuh Sri Mulyani.
Sementara, untuk pembiayaan investasi tercatat minus Rp75,2 triliun. Lalu, pemberian pinjaman terealisasi sebesar Rp3,1 triliun.
Kemudian, untuk kewajiban penjaminan terlihat belum ada realisasi. Selanjutnya, pembiayaan lainnya tercatat Rp46,7 triliun per September 2021.
Jika ditotal, realisasi pembiayaan anggaran sebesar Rp621,9 triliun. Angka itu setara dengan 61,8 persen dari pagu yang sebesar Rp1.006,4 triliun.