Pengembang dan perbankan gencar menawarkan pembelian rumah melalui skema pembayaran Kredit Perumahan Rakyat (KPR). Termasuk di era pandemi.
BI juga memberikan insentif kepada masyarakat untuk memanfaatkan fasilitas itu. Insentif yang diberikan cukup beragam, mulai dari uang muka (DP) 0 persen hingga potongan harga (diskon) KPR untuk rumah tapak dan rumah vertikal. Kini tidak hanya bank perumahan yang melayani KPR, bank umum ikut melayani calon nasabah untuk memiliki hunian secara kredit.
Lantas, bagaimana cara memilih perbankan yang tepat untuk KPR?
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Perencana Keuangan Mitra Rencana Edukasi Mike Rini Sutikno mengatakan penting bagi calon nasabah untuk mempelajari seluk beluk bank yang akan menjadi mitra KPR Anda. Sebab bank tersebut akan bekerja sama dengan Anda dalam waktu belasan hingga puluhan tahun.
Sebelum menjatuhkan pilihan pada satu bank, Mike menyarankan untuk melakukan perbandingan reputasi antar bank. Anda dapat membandingkan reputasi bank melalui situs-situs tertentu atau bertanya kepada teman yang sudah memiliki rumah dengan KPR.
"Dari pengalaman mereka dengan bank, apakah menaikkan suku bunga secara tiba-tiba atau lebih tinggi daripada pasaran ketika terjadi kenaikan suku bunga. Kemudian apakah ketika suku bunga kembali normal bank KPR juga menurunkan suku bunganya," kata Mike kepada CNNIndonesia.com, Selasa (2/11).
Kemudian Anda juga harus memperhatikan layanan perbankan yang diberikan kepada nasabah. Sebab selama menjadi nasabah, Anda harus melakukan sejumlah transaksi seperti transfer, pindah buku, pencicilan, pengurusan keterlambatan membayar, atau pelunasan sebelum waktunya.
Menurut Mike, layanan tersebut harus tersedia di manapun nasabah berada sehingga dapat mempermudah anda dalam menyelesaikan semua urusan kredit perumahan. Kemudian, bunga KPR dan biaya-biaya lainnya juga turut harus dipertimbangkan nasabah sebelum memilih bank untuk KPR.
Perencana Keuangan OneShildt Lusiana Darmawan juga menyarankan untuk memilih perbankan dengan reputasi yang baik, bekerja sama dengan banyak developer, menawarkan kemudahan, hingga memiliki produk KPR yang bervariasi.
Selain itu, Anda juga dapat memperhatikan beberapa hal lainnya seperti bunga yang paling kompetitif atau rendah, menawarkan produk subsidi atau tidak, hingga menawarkan keringanan yang anda butuhkan.
Lusiana mengatakan nasabah harus mengukur terlebih dahulu kemampuan dalam membayar cicilan KPR per bulan. Termasuk di dalamnya uang muka dan biaya awal lainnya yang harus dipersiapkan secara mandiri.
"Pastikan total seluruh jenis cicilan utang yang harus dibayar tidak melebihi 30-35 persen dari total pemasukan bulanan," kata Lusiana kepada CNNIndonesia.com, Selasa (2/11).
Ia mengatakan masa fixed dan floating rate bunga KPR harus sangat diperhatikan. Jangan sampai bunga KPR di awal lebih murah, namun cicilan floating rate justru akan semakin membebani kondisi keuangan anda.
Selain bank, anda juga harus memperhatikan reputasi pengembang yang terpercaya. Kemudian memperhatikan fasilitas, keamanan, dan kenyamanan di lingkungan anda akan bertempat tinggal.
Lihat Juga : |