Kemenhub Proyeksi 231,6 Juta Tak Bepergian Saat Natal dan Tahun Baru

CNN Indonesia
Kamis, 04 Nov 2021 13:33 WIB
Kementerian Perhubungan memproyeksi 231,6 Juta Warga Tak Melakukan Perjalanan Saat Natal dan Tahun Baru. Ilustrasi. (Foto: Antara Foto/Umarul Faruq).
Jakarta, CNN Indonesia --

Kementerian Perhubungan (Kemenhub) memproyeksikan 231,6 juta atau 87 persen warga tak bepergian untuk melakukan perjalanan antar kota saat Natal 2021 dan tahun baru 2022. Hal ini berdasarkan survei yang dilakukan oleh Badan Penelitian dan Pengembangan (Balitbang) Kemenhub.

Mengutip rilis Kemenhub, Kamis (4/11), terdapat beberapa alasan warga tak bepergian pada saat Natal dan tahun baru. Beberapa alasan itu, antara lain perkiraan gelombang ketiga covid-19 pada akhir tahun, menurunnya pendapatan beberapa kelompok masyarakat karena pandemi, dan dicabutnya cuti bersama pada 24 Desember 2021 sehingga libur Natal menjadi pendek.

Sementara, Balitbang memperkirakan tetap ada masyarakat yang bepergian pada Natal 2021 dan Tahun Baru 2022. Hal ini lantaran banyak pariwisata yang sudah kembali beroperasi.

Berdasarkan hasil survei, potensi pergerakan tertinggi dilakukan oleh karyawan swasta sebesar 27,65 persen. Lalu, pelajar atau mahasiswa 18,27 persen, pekerja dengan penghasilan harian atau tidak tetap 13,16 persen, ibu rumah tangga 9,21 persen, wirausaha atau pedagang 9,02 persen, dan belum dapat pekerjaan 8,9 persen.

Sementara, asal perjalanan paling banyak diproyeksi dari kawasan Jabodetabek sebesar 34,87 persen. Diikuti Jawa Timur 20,28 persen, Jawa Tengah 20,17 persen, Jawa Barat 16,15 persen, Yogyakarta 3,19 persen, Bali 2,2 persen, dan Banten 1,43 persen.

Kemudian, untuk daerah tujuan perjalanan tertinggi ke Jawa Tengah sebesar 24,15 persen. Lalu, Jawa Timur 19,26 persen, Jawa Barat 18,39 persen, Jabodetabek 16,54 persen, Yogyakarta 6,89 persen, Bali 3,91 persen, Banten 1,96 persen, Sumatera Utara 1,48 persen, dan Lampung 1,26 persen.

Dari segi alasannya, mayoritas warga melakukan perjalanan karena ingin pulang kampung sebesar 30,2 persen. Lalu, liburan 24 persen, jenuh dengan rutinitas 17,6 persen, tugas 15,5 persen, merayakan natal 9,6 persen, serta tradisi natal dan tahun baru (nataru) sebesar 2,9 persen.

Secara keseluruhan, Kemenhub memproyeksi warga yang melakukan perjalanan antar kota saat nataru tahun 2021/2022 sebesar 13 persen. Angkanya lebih rendah dari nataru 2020/2021 yang mencapai 76 persen.

Sementara, khusus Jawa-Bali, Kemenhub memproyeksi terdapat 12,8 persen atau 19 juta orang melakukan perjalanan nataru. Sebagian besar warga diprediksi telah mendapatkan vaksinasi covid-19.

Survei ini dilakukan pada 11-20 Oktober 2021. Kemenhub mengatakan ada potensi perubahan pola pikir masyarakat untuk bepergian pada nataru 2021/2022 karena beberapa perubahan kebijakan dari pemerintah.



(aud/agt)
KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK